Kroasia Ingin Mengulang Kesuksesan Piala Dunia 1998
REPUBLIKA.CO.ID, ZAGREB -- Tim nasonal (Timnas) Kroasia dianggap sebagai tim paling aman di Piala Dunia 2014. Kroasia beruntung karena tak perlu mengkhawatirkan stamina pemain atau pun pemain yang cedera.
Kroasia diproyeksikan akan mengulang prestasi generasi 1998. Untuk kali pertama di Piala Dunia waktu itu, Kroasia melaju jauh dan akhirnya sukses menggaet medali perunggu setelah mengalahkan Belanda 2-1 pada perebutan tempat ketiga.
Pada Piala Dunia Brasil 2014, penonton kemungkinan besar akan menyaksikan sejumlah pemain besar dari negara lain akan bermain dengan stamina yang melelahkan, seperti Cristiano Ronaldo, Lionel Messi dan Luis Suarez. Pasalnya, tahun ini mereka baru saja melewati serangkaian pertandingan yang melelahkan.
Dilansir dari the Telegraph, Jumat (30/5), Kroasia memiliki pemain-pemain hebat dengan stamina prima, kecuali untuk posisi bek kiri mereka. Pelatih timnas Kroasia, Niko Kovac baru saja mencoret bek kiri, Dnipro Dnipropetrovsk Ivan Strinic sementara akibat cedera.
Sebagai alternatif, Kovac memunculkan Danijel Pranjic, pemain yang lebih sering dimainkan di lini tengah, namun punya kemampuan memainkan bek kiri. Pranjic sempat menempati bek kiri selama pertandingan terakhir Kroasia melawan Swiss.
Kroasia kemungkinan akan kembali menggunakan formasi 3-5-2. Pranjic dan Darijo Srna berada di puncak stamina fisik mereka. Hampir seluruh pemain kunci Kroasia dalam kondisi fisik yang prima di seluruh musim. ROLers, siapa saja pemain jagoan Kroasia?
Luka Modric telah menjadi playmaker di lini tengah Real Madrid. Ivan Rakitic menjadi pemain terbaik di jajaran Real, Atletico Madrid, atau Barcelona setelah memimpin timnya menuju kemenangan Liga Eropa. Mario Mandzukic mengakhiri musim ini dengan buruk, namun kemampuannya sangat terkenal. Bahkan, Pep Guardiola mengakui bahwa dia merupakan header terbaik di dunia.
Ivica Olic bersama dengan Ivan Perisic tidak bisa berhenti mencetak gol untuk Wolfsburg dan hampir memimpin timnya ke posisi keempat di Bundesliga. Hal yang sama juga berlaku untuk Eduardo dan Srna, duo Shakthar yang memainkan peran kunci diakhir pertandingan.