Brasil Kampanye Antirasisme di Piala Dunia 2014

portaldotrono.com
Dilma Rousseff
Rep: Mutia Ramadhani Red: Citra Listya Rini

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Wasit sepak bola Brasil, Marcio Chagas beberapa waktu lalu mengalami penganiayaan rasis ketika memasuki lokasi parkir usai mengawal pertandingan di Rio Grande do Sul, Brasil Selatan. Guru pendidikan jasmani berkulit hitam itu menemukan bahwa mobilnya dirusak dan pisang-pisang ditumpuk di kaca depannya.


"Aku merasa tersinggung, sepertinya aku menjadi korban kekerasan. Itu adalah tindakan pengecut karena aku tidak bisa membela diri (karena mereka melakukannya di belakangku). Tindakan semacam ini adalah hal baru bagiku," kata Chagas, dilansir dari Bloomberg, Jumat (30/5).

Rasisme di dunia sepak bola bagi kulit hitam Brasil berlangsung sejak bulan lalu. Ketika itu, bek Brasil Daniel Alves memakan pisang yang dilemparkan oleh penonton ke arahnya, ketika ia bermain untuk Barcelona di Liga Spanyol. Pisang adalah makanan monyet yang kulitnya kehitaman. Penghinaan itu sempat membuat publik kulit hitam di Brasil marah.

Presiden Brasil, Dilma Rousseff berencana untuk menggunakan momen Piala Dunia 2014 bulan depan untuk mempromosikan pesan antirasisme. Saat ini, sebuah iklan di televisi Brasil menggunakan tagline antirasisme.

"Seperti negara multikultural lainnya, dimana semua rasa di dunia dapat ditemukan, Brasil memiliki peran dalam intervensi melawan rasisme dan diskriminasi," kata Roussef satu ketika ketika bertemu dengan Presiden FIFA, President Sepp Blatter.

Rasisme sudah ditetapkan sebagai kejahatan di Brasil sejak 1998. Luiza Bairros, satu-satunya menteri kulit hitam di kabinet pemerintahan Roussef mengatakan hukum sudah berubah sedikit demi sedikit. Ia pun akan ikut dalam kampanye antirasisme itu.

Roussef mengatakan dia ingin mengubah Piala Dunia menjadi simbol global untuk melawan rasisme. Seorang pemain dari tim nasional Brasil akan membacakan pesan antirasisme sebelum turnamen pembukaan diadakan 12 Juni mendatang. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler