Persiapan Brasil Terganggu Aksi Mogok Pekerja Kereta
REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Persiapan Brazil jelang pembukaan Piala Dunia terganggu oleh bentrokan antara polisi dengan pekerja kereta bawah tanah yang sedang melakukan aksi mogok di Sao Paulo.
Bentrokan di stasiun kereta dan unjuk rasa antipemerintah yang dilakukan sekitar tiga ribu orang itu menimbulkan kekhawatiran soal keamanan di kota yang akan menggelar pertandingan perdana Piala Dunia itu.
Polisi menggunakan pentungan dan gas air mata untuk menggiring pekerja yang sedang piket ke stasiun pusat, setelah para penglaju mencoba masuk stasiun.
Aksi mogok, yang mengakibatkan terlantarnya jutaan pengguna kereta bawah tanah, akan tetap berlangsung hingga Sabtu setelah serikat pekerja dan perusahaan gagal mencapai kesepakatan soal kenaikan gaji.
Sementara itu di tempat terpisah ribuan demonstran memblokade jalanan di depan bank sentral sebagai protes atas kebijakan ekonomi Presiden Dilma Rousseff.
"Masalah kami bukan dengan timnas sepak bola. Kami menyambut mereka. Tapi tanggal 5 Oktober nanti kami akan kirim Dilma Roussef ke neraka," kata ketua serikat pekerja Paulo Pereirra dan Silva, mengacu pada tanggal pemilu Brazil tahun ini.
Aksi mogok pekerja kereta mengajibatka warga kota Sao Paulo kesulitan transportasi, termasuk para penonton pertandingan uji coba Brazil lawan Serbia Kamis.