Hasil Positif Sentuhan Pelatih Fernando Santos
REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Yunani menjalani kampanye fase kualifikasi dengan bagus sekali. Total poin mereka 25 dari sepuluh pertandingan, yang semestinya sudah cukup meloloskannya secara otomatis ke Brasil 2014.
Namun, mereka harus menjalani pertandingan playoff karena finish pada posisi kedua di grup setelah kalah selisih gol dari Bosnia-Herzegovina.
Lima dari delapan kemenangan Yunani dicetak dengan skor 1-0. Kehilangan poin Yunani di Grup G hanya terjadi setelah menghadapi Bosnia masing-masing 0-0 dalam laga kandang dan kalah 1-3 dalam laga tandang di Zenica.
Pada babak playoff, tim asuhan Fernando Santos ini menghadapi Rumania yang sama-sama telah berpangalaman tampil di Piala Dunia. Juara Piala Eropa 2004 tampil lebih baik dari lawannya dalam babak dua leg itu.
Setelah menang besar 3-1 di kandang, Yunani menahan seri 1-1 Rumania di kandangnya di Bucharest. Ini sudah cukup memastikan Yunani meraih tempatnya di Brasil.
Catatan tertinggi Yunani didapat setelah menjuarai Euro 2004 di Portugal, namun di putaran final Piala Dunia sama sekali berbeda. Pada Piala Dunia 1994, mereka pulang lebih awal karena tak satu pun mencetak gol dan tak satu pun meraih poin akibat kekalahannya dari Argentina (0-4), Bulgaria (0-4), dan Nigeria (0-2).
Enam belas tahun kemudian, lawatan mereka ke Piala Dunia 2010 Afrika Selatan membuatnya menang 2-1 atas Nigeria, tapi kalah 0-2 masing-masing dari Korea Selatan dan Argentina sehingga kembali terlempar sejak fase grup.
Pelatih yang mengantarkan Yunani menjuarai Euro 2004, Otto Rehhagel, mundur menyusul kampanye mengecewakan pada Piala Dunia 2010. Masa kepelatihan pria Jerman selama sembilan tahun bersama Yunani pun berakhir dan lalu digantikan Fernando Santos.
Pelatih asal Portugal itu membawa perubahan positif dengan sukses mengantarkan Yunani ke Euro 2012 sebelum disingkirkan Jerman pada perempat final dan kemudian mencapai putaran final Piala Dunia 2014 Brasil.
Jenderal lapangan tengah dan kapten Giorgos Karagounis tetap menjadi figur dominan dalam tim. Sedangkan, penyerang Dimitrios Salpingidis dan Mitroglou memberi Santos keberagaman opsi serangan.
Dia juga bisa mengandalkan para pemain berpengalaman seperti Theofanis Gekas dan Giorgos Samaras yang akan menjadi kunci ketika turnamen mulai.
Di samping talenta pada barisan depannya, lapisan pertahanan Yunani juga menyita perhatian di babak kualifikasi. Inilah yang menjadi fondasi sukses Yunani karena hanya kemasukan dua gol dari 10 pertandingan yang dilakoni.