Profil: Swiss Siap Menggebrak Brasil

Reuters/Arnd Wiegmann
Timnas Swiss
Rep: C56 Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Dunia pasti akan mengingat bagaimana tim non-unggulan Swiss mampu mengalahkan negara sehebat Spanyol di pagelaran Piala Dunia 2010.

Mengandalkan serangan balik cepat, Gelson Fernandes berhasil menciptakan gol yang berakhir hingga akhir laga dengan kemenangan 1-0. Publik seakan serontak berpikir bila Swiss mampu menembus babak 16 besar setelah melihat pertandingan tersebut.



Namun, entah apa yang terjadi dengan Swiss. Pada dua laga selanjutnya, Swiss harus menanggung malu karena kalah dari Cile dan hanya bermain imbang melawan Honduras. Hasil ini gagal menempatkan Swiss bersama Spanyol lolos ke babak 16 besar.

Tapi, itu hanya cerita empat tahun silam. Masih bersama pelatih mereka, Ottmar Hitzfeld, The Schweizer Nati terus berkembang dan siap memburu kemenangan demi kemenangan di Piala Dunia 2014.

Untuk membuat timnya tetap kompak dan semakin kuat, Gottmar --panggilan akrab Hitzfeld-- mencoba tetap mempertahankan pemain yang berlaga di Piala Dunia 2010 serta Piala Eropa 2012.

Trio Gokhan Inler, Valon Behrami serta Blerim Dzemaili disokong gelandang Bayern Muenchen, Xherdan Shaqiri, masih menempati posisi mereka sebagai pemain tengah. Di posisi belakang, bek Stephan Lichtsteiner tetap menjadi andalan Gammar.

Lichtsteiner akan ditemani tiga teman setianya, Steve Von Bergen, Reto Ziegler serta Philippe Senderos. Posisi penjaga gawang pun masih dihuni Diego Benaglio sebagai kiper utama.

Satu hal yang saat ini membuat Swiss sedikit bermasalah, yaitu mengenai ketajamanan lini depan. Sejak Sebastian Frei tak lagi bergabung bersama timnas Swiss, The Schweizer Nati seakan kehilangan daya gedornya.

Selama kualifikasi zona Eropa, Swiss memang mampu menjadi negara yang membubuhkan gol terbanyak dengan 17 gol. Namun lebih dari setengahnya bukan bearsal dari pemain depan. Banyak gol tercipta oleh gelandang seperti Inler maupun Shaqiri, serta para pemain belakang mereka.

Untuk mengisi kekosongan itu, Hitzfeld berani berspekulasi kepada para penyerang muda yang bermain di Liga Swiss, Jerman hingga Spanyol.

"Kami telah membuat kemajuan. Kita memiliki pilihan yang lebih karena mempunyai pemain yang kreatif. Bukan hanya itu, saat ini tim memiliki semangat membuncah," ungkap Hitzfeld di laman Vavel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler