Motivasi Nasionalisme Albiceleste
REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Laga semifinal kedua Piala Dunia 2014 kontra Belanda seakan datang di saat yang tepat buat timnas Argentina. Laga yang bakal digelar di Stadion Corinthians Arena itu akan digelar bertepatan dengan hari kemerdekaan Argentina, 9 Juli waktu setempat. Perjuangan bangsa Argentina melepaskan diri dari penjajahan Spanyol tentu menjadi motivasi sekaligus inspirasi utama Lionel Messi dan kawan-kawan dalam menghadapi wakil Eropa, Belanda.
Argentina pun tampil cukup menjanjikan di sepanjang gelaran Piala Dunia 2014 dengan raihan tidak pernah kalah di lima laga. Selain itu, secara perlahan, Albiceleste sudah mulai tidak bergantung terhadap kemampuan mencetak gol bintang andalan mereka Lionel Messi. Keberhasilan Gonzalo Higuain menyelamatkan muka Argentina di babak perempat final menjadi penanda anggapan itu.
Selain itu, menghadapi Belanda, Argentina juga sudah bisa diperkuat Sergio Aguero yang sempat mengalami cedera. Kendati begitu, Messi masih dianggap sebagai salah satu senjata andalan pelatih Argentina, Alejandro Sabella. Kehadiran bintang Barcelona itu, kata Sabella, merupakan salah satu keuntungan terbesar yang dimiliki Argentina di Brasil 2014.
Tekad untuk bisa kembali melangkah ke babak final Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak Piala Dunia 1990 kembali menggebu di benak para penggawa Argentina. Mimpi ini juga didukung dengan torehan sejarah bagus Argentina yang tidak pernah kalah di babak semifinal Piala Dunia. ''Bisa melaju ke babak semifinal sangatlah luar biasa. Kami tahu, laga itu akan sulit. Tapi, sudah begitu lama Argentina tidak merasakan kebanggaan seperti ini. Generasi pemain ini telah melewati batas tersebut dan siap memberikan yang terbaik,'' kata Messi dilansir Eurosports.
Keberhasilan Argentina melewati adangan Belanda tidak terlepas dari kemampuan tim besutan Alejandro Sabella untuk bisa meredam serangan balik cepat yang diterapkan tim Oranje. Kecepatan para pemain Belanda, terutama di lini serang, kata gelandang bertahan Argentina Javier Mascherano, harus bisa dibendung para penggawa Albiceleste. ''Kami harus selalu berada di posisi yang tepat. Kami juga tidak boleh kehilangan bola dengan mudah di sejumlah area-area berbahaya,'' ujar Mascherano.
Sementara, di kubu Belanda, kiper Jasper Cillessen mengakui, timnya tidak mau hanya memusatkan diri untuk bisa menghentikan aksi Messi. Menurutnya, Argentina dalah tim yang kuat dan memiliki kekuatan yang merata di tiap lini. Cillessen juga mengakui, timnya telah memikirkan rencana yang tepat demi bisa melewati hadangan Belanda di babak semifinal Piala Dunia 2014 dan berlaga di babak final, fase yang terakhir kali mereka rasakan di Piala Dunia 2010 silam.
Belanda, ungkap Dirk Kuyt, akan kembali menerapkan gaya permainan menyerang yang selama ini telah mereka terapkan di lima laga awal Piala Dunia 2014. Mantan penyerang Liverpool itu mengakui, timnya akan kembali mengandalkan kecepatan Arjen Robben dan ketajaman Robin van Persie.
''Dengan gaya permainan yang kami telah kami terapkan, kami sudah bisa mengalahkan Argentina. Saya kira, semua tim yang telah kami hadapi cukup kesulitan dalam menembus lini pertahanan kami dan kesulitan dalam meredam Robin van Persie dan Arjen Robben,'' tutur Kuyt dilansir Mirror.