Akhir Sebuah Drama

Reuters/Marcos Brindicci
Timnas Argentina (ilustrasi)
Rep: Adi Wicaksono Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Laga semifinal kedua Piala Dunia 2014 semakin mengukuhkan status Belanda sebagai 'Juara Tanpa Mahkota'. Tim berjuluk Oranje itu harus mengubur mimpinya memenangi trofi Piala Dunia setelah takluk oleh Argentina.

Yang sedikit, menyakitkan, Belanda harus angkat koper lewat drama adu penalti. Ini merupakan kali kelima Belanda sukses melaju hingga babak empat besar. Tiga kali di antaranya berbuah kemenangan.



Namun, tiga kemenangan di semifinal itu hanya berakhir dengan gelar runner-up.

Berikut beberapa rekor dan catatan menarik sebagai akhir dari sebuah drama dalam laga Argentina kontra Belanda:

- Sempurna di semifinal
Kemenangan lewat drama adu penalti atas Belanda menjaga rekor sempurna Argentina di babak semifinal Piala Dunia. Sejak keikutsertaannya pada Piala Dunia pertama tahun 1930, Albiceleste telah lima kali melaju ke empat besar.

Dari lima kesempatan itu, Argentina tak pernah sekalipun menelan kekalahan. Semifinal pertama Argentina terjadi pada 1930. Saat itu, Argentina akhirnya tumbang di partai final oleh tuan rumah Uruguay.

Pada 1978, kemenangan Argentina di semifinal berlanjut kemenangan di final menghadapi Belanda. Capaian serupa berhasil diulang Argentina pada Piala Dunia 1986. Pada 1990, Argentina finis sebagai runner-up.

- Spesialis penalti
Kemenangan atas Belanda juga semakin membuktikan Argentina sebagai spesialis adu penalti. Dari lima kali adu penalti yang pernah dijalani, Argentina hanya kalah sekali. Satu-satunya kekalahan Albiceleste pada duel adu penalti terjadi pada Piala Dunia 2006.

Kepiawaian Argentina dalam duel adu penalti paling terlihat pada 1990. Saat itu, tim Tango menyingkirkan Yugosloavia pada perempat final dan Italia di semifinal lewat adu penalti.

- Messi mati kutu
Meski gagal menang, Belanda sukses mematikan permainan bintang Argentina, Lionel Messi, pada laga semifinal lalu.

Sepanjang 90 menit waktu normal, Messi tak mampu sekalipun menyentuh bola di daerah penalti Belanda. Pada 30 menit babak tambahan waktu, Messi juga gagal menyentuh bola di daerah penalti lawan.

Sepanjang laga, Messi mencatatkan 10 kali drible yang mengancam pertahanan Oranje. Namun, gocekan Messi selalu mentah sebelum masuk kotak penalti lawan. Pada laga itu, Messi hanya membukukan dua kali tembakan jarak jauh ke gawang Belanda.

- Rekor final terbanyak
Hasil akhir laga di Arena Corinthians, Sao Paulo, memastikan terciptanya sebuah rekor baru. Argentina sebagai pemenang laga semifinal kedua akan menghadapi Jerman di partai puncak. Ini adalah final Piala Dunia ketiga yang mempertemukan Argentina dan Jerman.

Rekor pertemuan terbanyak di final sebelumnya juga dipegang oleh Brasil dan Italia. Kedua tim tersebut pernah bertemu di final Piala Dunia 1970 dan 1994. Sedangkan, Argentina dan Jerman sebelumnya bertemu di final 1986 dan 1990.

- Perpanjangan waktu terbanyak
Kegagalan Argentina dan Belanda mencetak gol di waktu normal semakin menahbiskan Piala Dunia kali ini sebagai salah satu edisi paling ketat. Total sebanyak tujuh dari 14 laga di babak knock-out harus ditentukan lewat perpanjangan waktu.

Ini adalah Piala Dunia dengan laga perpanjangan waktu di babak knock-out terbanyak setelah 1990 (delapan laga).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler