Titiek Soeharto: Awasi Harga Bawang Merah
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL--Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Siti Hediati Hariyadi mengharapkan pemerintah ikut mengawasi harga bawang merah di pasaran agar tidak anjlok saat musim panen raya komoditas tanaman pangan tersebut.
"Bagaimana kalau saat musim panen bawang itu harga dikontrol pemerintah dan jangan dilepas ke pasar, agar harganya tidak anjlok," katanya usai meninjau lokasi budi daya bawang merah lahan pasir Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa.
Legislator yang akrab dipanggil Titiek Soeharto ini mengatakan, dalam kegiatan pertanian bawang merah, petani mengenal dua musim setahun yakni tanaman yang ditanam pada musim hujan dan musim kemarau seperti saat ini.
"Ada dua kali musim tanam, yakni saat kemarau dan hujan, biasanya kalau musim kemarau seperti saat ini hasilnya banyak, akan tetapi harga anjlok, ini yang sering jadi permasalahan petani saat ini," kata dia.
Menurut dia, untuk mengawasi dan mengendalikan harga bawang agar tidak anjlok saat musim panen yang hingga mengakibatkan petani tidak menikmati hasil panen dengan harga bagus, pemerintah perlu melibatkan otoritas terkait.
"Tentunya perlu peran Bulog," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR yang salah satunya membidangi masalah pertanian ini.
Titiek juga mengatakan, berdasarkan keluhan yang diterima dari petani setempat, saat mengalami panen raya, sebagian besar petani tidak dapat menjual hasilnya ke luar daerah, sehingga harganya cenderung jatuh karena stok melimpah.
"Di sini mereka (petani) tidak bisa menjual bawang ke luar daerah, dan akhirnya banyak (dijual) ke Yogyakarta yang harganya jatuh, agar tidak semakin jatuh, seharusnya Dinas Perdagangan setempat juga membeli," katanya.