Jokowi Akui Kebijakannya tidak Populer

Republika/Raisan Al Farisi
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) sesaat sebelum pembacaan pidato tanggapan penyampaian nota keuangan dan RAPBN 2016 oleh di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8).
Rep: Fian Firatmaja Red: Sadly Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengakui kebijakan yag diambil pada awal kepemimpinannya adalah kebijakan yang tidak populer. Akan tetapi Ia beralasan langkah tersebut ditempuh untuk menghentikan praktek yang tidak benar.

Praktek tidak benar yang Ia maksudkan diantaranya adalah penggunaan bahan bakar minyak (bbm) bersubsidi yang tidak tepat sasaran. Akan hal itu Ia mengambil kebajikan untuk mengalihkan subsidi bbm ke sektor  produktif

Hal itu sendiri disampaikan oleh Joko Widodo dalam pidatonya pada saat sidang bersama DPR dan DPD RI tahun 2015. Sidang itu sendiri berlangsung di komplek parlemen, Jumat (14/8).

 

 

Videografer: Fian Firatmaja


Video Editor: Casilda Amilah

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler