Serangan Udara Baru dan Pembelaan Intervensi Rusia di Suriah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rusia melancarkan pemboman udara baru terhadap pemberontak Suriah, guna membantu pemerintah Presiden Bashar Al-Assad merebut kembali wilayah mereka.
Rusia mengatakan telah menghantam 63 target dan menghancurkan 53 di antaranya. Banyak serangan dilakukan terhadap Tal Skik, sebuah kawasan perbukitan di propinsi Idlib yang sebelumnya telah dikuasai pemberontak yang melawan pasukan Suriah.
Seperti serangan baru-baru ini, Rusia menggambarkan sasaran-sasaran tersebut sebagai milik pemberontak ISIS. Tetapi sebagian besar sasaran itu tidak lagi dikuasai ISIS, dan justru dikuasai faksi yang melawan pemerintah Assad.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi Rusia, Presiden Vladimir Putin membela intervensi Rusia di Suriah dengan mengatakan tujuannya adalah untuk menstabilkan pemerintah Suriah dan membuka jalan tercapainya kompromi politik.