DPR Apresiasi Pembebasan Empat Sandera WNI

DPR RI
Red: Taufik Rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Komisi I DPR, Mahfuz Sidik mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia yang membebaskan empat warga negara Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan.

"Keberhasilan pemerintah mengupayakan pembebasan empat WNI harus diapresiasi," katanya saat dihubungi dari Pontianak, Rabu.

Ia mengatakan bahwa pascapembebasan 10 WNI beberapa waktu lalu, pemerintah memperbaiki koordinasi dalam upaya pembebasan empat WNI yang ditangani Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan.

Mahfuz menghargai langkah pemerintah di bawah Menkopolhukam yang telah membuktikan bahwa Indonesia bertanggung jawab penuh atas keselamatan WNI di luar negeri.
"Upaya diplomasi total terhadap 10 WNI berpengaruh pada pembebasan empat WNI ini," ujarnya.

Politikus PKS itu menilai pembebasan empat WNI itu merupakan keberhasilan pemerintah Indonesia dengan melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah Filipina.

Ia mengatakan bahwa Komisi I DPR terus menjalin komunikasi secara informal selama pembebasan tersebut sehingga mendapatkan informasi yang cepat.

"Ini melibatkan semua pihak, Kemlu sebagai ujung tombak, TNI dengan BAIS dan pihak KBRI di Manila serta pemerintah Filipina," katanya.

Selain itu, dia meminta kedepannya patroli bersama tiga negara, yaitu Indonesia, Malaysia, dan Filipina harus diintensifkan agar tidak terjadi penyanderaan kembali.

Menurut dia, kesepakatan tiga negara yang diambil beberapa waktu lalu bisa mengurangi potensi perampokan dan penyanderaan di wilayah laut ketiga negara.

"Selain itu, dukungan terhadap TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara harus diperkuat pemerintah Indonesia," katanya.

Ia juga menyarankan Indonesia membantu Filipina dalam konsolidasi keamanan di wilayah Filipina Delatan apabila diperlukan.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa empat WNI yang disandera di Filipina berhasil dibebaskan.

"Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah Swt., akhirnya empat WNI yang disandera oleh kelompok bersenjata sudah dapat dibebaskan," kata Joko Widodo dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/5).

Kepala Negara mengatakan bahwa keempat WNI tersebut dalam keadaan baik dan pembebasan sandera itu berhasil melalui kerja sama yang baik antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Filipina.

Presiden mengatakan bahwa keempat WNI itu saat ini telah berada di tangan otoritas Filipina dan akan segera diserahterimakan kepada Indonesia.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Filipina yang telah memberikan kerja sama yang sangat baik dalam dua kali pembebasan WNI kita," katanya.

Ia bersyukur bahwa inisiatif Indonesia dalam penyelenggaraan trilateral antara Indonesia, Malaysia, dan Filipana di Yogyakarta, 5 Mei 2016, membuahkan hasil.


sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler