Komisi X Perjuangkan Aggaran Perpustakaan Nasional tak Dipotong
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perpustakaan berperan penting dalam peningkatan sumber daya manusia. Wakil Ketua Komisi X DPR Sutan Adil Hendra berjanji akan berjuang, agar Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) tidak mendapatkan pemotongan anggaran pada RAPBN 2017, karena ini untuk kepentingan bangsa.
PRNI pada RAPBN 2017 mendapat anggaran sebesar Rp 563 miliar, dari total kebutuhan anggaran sebesar Rp 1,874 triliun, sehingga ada kekurangan anggaran Rp 1,310 triliun. Sementara pada APBN-P 2016, PNRI mendapat alokasi anggaran Rp 812 miliar.
Sutan mengatakan dengan program meningkatkan minat baca yang digalakkan PNRI, diharapkan semakin meningkatkan kualitas SDM. “PNRI ini merupakan ruh daripada SDM Bangsa Bangsa, karena program PNRI memiliki program yang sungguh luar biasa. Melalui salah satu programnya, yaitu meningkatkan minat baca diharapkan juga meningkatkan SDM Bangsa,” kata Sutan, di sela-sela Rapat Dengar Pendapat antara Komisi X Rabu (31/8).
Politisi F-Gerindra itu menyayangkan banyaknya pemotongan anggaran program PNRI pada pagu anggaran RAPBN 2017. Sutan mengaku, tidak akan memberi ruang dalam pemotongan anggaran di PNRI. Mengingat, pemotongan anggaran di PNRI dapat berdampak signifikan.
“Karena ini menyangkut bagaimana anak-anak ke depan untuk mendapatkan buku, bagaimana kesejahteraan pustakawannya, hingga tingkat literasi membaca. Ini kalau tidak dikembangkan dari sekarang, ya kapan lagi. Apalagi kita merasa sangat sedih, tingkat minat baca kita dari 61 negara, kita menempati rangking ke 60,” kata Sutan.