DPR Desak BPOM Serius Tangani Peredaran Obat Palsu
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mendesak BPOM serius menangani peredaran obat palsu yang semakin marak dalam beberapa bulan terakhir. Karena itu, kata Saleh, penanganan terhadap obat palsu perlu diintensifkan.
"Mungkin tidak bisa lagi hanya melakukan pengawasan reguler. Mesti ada operasi besar dan berkelanjutan," kata politikus Fraksi PAN ini, Sabtu (29/10).
Saleh menilai produksi dan peredaran obat palsu sudah semakin mengkhawatirkan. Sebelumnya, di wilayah Banten pun ditemukan obat palsu dalam skala besar. Hal ini, lanjut Saleh, menandakan peredaran obat palsu itu ada dan faktual.
"Saya yakin masih banyak yang belum ditemukan. Obat palsu itu tidak hanya produsen dalam negeri. Obat-obatan dari luat negeri juga banyak yang beredar. Semuanya harus ditangani dengan baik," ucap dia
Saleh mengatakan para pelaku yang terbukti memproduksi dan mengedarkan obat palsu harus diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang ada. Jika prosesnya tidak dilakukan secara benar, dikhawatirkan para pelakunya tidak jera. "Pada titik itu, korbannya adalah masyarakat luas," katanya.