Setnov: Indonesia Prihatin Kondisi Negara-Negara Teluk
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinamika politik internasional akhir-akhir ini mengalami banyak perkembangan. Terutama adanya pemutusan hubungan diplomatik beberapa negara Teluk seperti Arab Saudi, Bahrain, Mesir, dan Uni Emirat Arab (UEA) terhadap Qatar. Tak lama setelah itu, Yaman, Libya, Maladewa, dan Mauritius juga mengambil sikap yang sama. Menurut Ketua DPR RI, Setya Novanto kondisi seperti ini membuat situasi di Timur Tengah menjadi sangat serius.
Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, serta bagian dari Organisasi Konferensi Islam (OKI), Indonesia prihatin dengan kondisi seperti ini. DPR RI terus memantau perkembangan yang terjadi di Qatar dan kawasan Teluk sebagai bagian dari tugas dan fungsi DPR RI dalam mendukung kebijakan politik luar negeri Pemerintah Indonesia melalui jalur Diplomasi Parlemen.
"Saya mengharapkan semua pihak dapat menahan diri dan mengedepankan dialog serta rekonsiliasi dalam menyelesaikan ketegangan yang terjadi. Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, ukhuwah Islamiyah senantiasa harus dikedepankan, terlebih dalam suasana Ramadhan seperti ini. Perdamaian dunia harus tetap kita jaga," kata Setya dalam keterangannya, Jumat (9/6).
Ia berkata, sesuai prinsip politik luar negeri yang bebas dan aktif, Indonesia tetap menghormati kebijakan luar negeri dan tidak mencampuri urusan internal masing-masing negara. Sebagai bagian dari Organisasi Konferensi Islam (OKI), kata Setya, Indonesia siap membantu menyelesaikan ketegangan yang terjadi di kawasan Teluk dan Timur Tengah.