Pelatih Iran: FIFA Seharusnya Larang Messi Bermain

Jika Messi manusia, maka ia tak akan memiliki momen magis di pertandingan.

AP Photo
Pelatih timnas Iran, Carlos Queiroz.
Rep: Lintar Satria Zulfikar Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pelatih tim nasional (timnas) Iran, Carlos Queiroz, yakin Lionel Messi terlalu bagus sebagai manusia biasa. Pelatih berusia 64 tahun tersebut mengatakan FIFA seharusnya melarang Messi bermain sampai pemain Argentina tersebut dapat membuktikan dirinya seorang manusia.

Messi mencetak hattrick yang membawa negaranya masuk Piala Dunia 2018 saat melawan Ekuador. Dengan hattrick Messi, Argentina lolos Piala Dunia setelah mengalahkan Ekuador 3-1.

"Saya biasanya tidak suka kalah, tapi saya tidak merasakan perasaan negatif dari kekalahan tersebut. Itu momen magis yang membuat Anda sadar sepak bola hidup dan karena itulah ini olah raga terbaik untuk ditonton, dan bahkan momennya semakin istimewa karena berasal dari pemain yang seharusnya tidak diizinkan FIFA bermain sebelum membuktikan dirinya adalah manusia," kata Queiroz seperti dilansir SBS, Rabu (28/2).


Penyerang Argentina, Lionel Messi


Messi sudah meraih lima kali Ballon d'Or. Ia tampil sensasional sejak pertama kali merumput di Barcelona. Messi juga tampil memukau pada musim ini saat Barcelona sedang mengincar treble winner keempat kalinya. "Saya selalu katakan Messi pemain luar biasa. Dia berasal dari luar bumi. Jika dia manusia, dia tidak akan memiliki momen magis di pertandingan," kata Quieroz.

Iran satu grup dengan Spanyol, Portugal, dan Maroko di Piala Dunia 2018. Mantan asisten pelatih Manchester United, Real Madrid, dan Portugal ini mengatakan akan ada momen spesial saat timnya bertemu dengan Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan.

"Ini akan menjadi pertemuan yang spesial, seperti biasanya saat Anda menghadapi pemain hebat, dalam kasus ini pemain terhebat di dunia, Tapi saat pertandingan dimulai hanya ada dua tim yang berusaha menang," kata Quieroz.

Quieroz mengatakan kenangan bersama dengan Ronaldo saat di Manchester United dan tim nasional Portugal membuat pertemuan tersebut menjadi istimewa. Tapi Quieroz tidak mau hanyut dalam kenangan. "Toh itu sudah lama berlalu," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler