Batalkan Proyek Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta, Erick Lapor ke Prabowo

Dengan revitalisasi dan relokasi Bandara Soetta, negara hemat anggaran Rp 13 triliun.

Republika.co.id
Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (2/1/2025).
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (2/1/2025), terkait langkah pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) di Kota Tangerang, Banten. Erick menginformasikan, proyek itu meliputi revitalisasi dan relokasi seluruh terminal bandara guna meningkatkan kapasitas dan efisiensi operasional.

Baca Juga


"Melaporkan kepada Presiden Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto terkait pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui revitalisasi dan relokasi seluruh Terminal," kata Erick melalui akun Instagram dikutip di Jakarta, Jumat (3/1/2025).

Dalam pernyataannya, Erick menegaskan, arahan Presiden Prabowo untuk melakukan efisiensi dalam pemerintahan telah berhasil diimplementasikan. Salah satu pencapaian penting adalah penghematan anggaran sebesar Rp 13 triliun yang sebelumnya dialokasikan untuk pembangunan Terminal 4 Bandara Soetta.

"Melalui langkah ini, kami tidak hanya menghemat anggaran, tetapi juga melakukan rebalancing traffic. Kapasitas penumpang akan ditingkatkan dari 56 juta menjadi 94 juta penumpang per tahun secara bertahap," kata Erick.

Dia juga memaparkan pembagian fungsi terminal yang lebih terstruktur untuk meningkatkan kenyamanan penumpang. Terminal 1, 2D, dan 2E akan difokuskan untuk penerbangan low-cost carrier (LCC). Sementara Terminal 3 akan didedikasikan untuk full service carrier (FSC).

Sesuai dengan prioritas Presiden Prabowo, kata Erick, layanan untuk jamaah umrah dan haji akan dipusatkan di Terminal 2F. Hal itu dilakukan mengingat tingginya jumlah antusiasme jamaah umrah yang mencapai 1,3 juta hingga 1,5 juta per tahun, serta jemaah haji yang berjumlah 241 ribu per tahun.

Revitalisasi Bandara Soetta, diharapkan Erick, dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai hub penerbangan internasional serta memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat. Dalam pertemuan antara Prabowo dan Erick, turut serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Sebelumnya, Erick mengatakan, upaya efisiensi diterapkan dalam proyek perbaikan Bandara Soetta. Sebelumnya, direncanakan pembangunan Terminal 4 di bandara tersebut dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp 14 triliun, yang akhirnya ditunda setelah dilakukan kajian ulang.

Berdasarkan kajian tersebut, ternyata perbaikan pada terminal yang ada dapat dilakukan dengan anggaran hanya sekitar Rp 1 triliun melalui revitalisasi. Dengan begitu, artinya dapat mengefisienkan anggaran hingga Rp 13 triliun.

"Kemarin yang sudah dilakukan (kajian), kita memangkas biaya pembangunan (bandara), yang hampir Rp 14 triliun menjadi 1 triliun dengan revitalisasi," kata Erick.

Pernyataan itu disampaikan seusai rapat dengan Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, InJourney Airports, dan AirNav Indonesia. Menurut Erick langkah efisiensi itu tidak hanya menghemat anggaran, tetapi juga meningkatkan kapasitas Bandara Soekarno-Hatta dari 56 juta menjadi 94 juta penumpang per tahun.

Hal itu menunjukkan, perbaikan yang tepat sasaran dapat memberikan hasil maksimal dengan biaya yang jauh lebih efisien. "Tetap penumpang bisa naik 56 juta sampai 90 juta. Nah, hal-hal ini merupakan solusi ekosistem, jadi secara menyeluruh. Tetapi, juga tentu pemborosan bisa terus ditekan," kata Erick.

Erick mengapresiasi seluruh tim dari PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports. Kementerian BUMN terus melakukan kajian terhadap proyek-proyek yang dinilai tidak efisien. "Bayangkan efisiensi dari Rp 14 triliun ke Rp 1 triliun, tapi tetap mampu mendorong peningkatan kapasitas, ini yang kita dorong dan perbaiki bersama," kata Erick.

 

Dengan langkah itu, Erick berharap, bandara di Indonesia tidak hanya memenuhi standar internasional, tetapi juga menjadi kebanggaan bangsa yang mampu bersaing di kancah global. Bagi Erick, bandara adalah jendela sebuah bangsa. Baik wisatawan maupun pengunjung yang datang dari luar negeri pasti yang pertama dilihat adalah fasilitas, pelayanan, dan kenyamanan bandaranya.

Adapun proyek Terminal 4 Bandara Soetta dicanangkan era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) saat era Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Kini, proyek itu dibatalkan pemerintah sekarang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler