Fahri Hamzah: May Day, Momentum Buruh Menunjukkan Eksistensi

Saya harus juga mengingatkan jika harga diri buruh lebih penting daripada uang

Republika/Iman Firmansyah
Sejumlah aliansi buruh dari berbagai ormas berjalan menuju Istana Negara pada peringatan Hari Buruh Internasional di Jakarta, Selasa (1/5).
Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Hadir ditengah-tengah lautan ribu massa yang melakukan aksi peringatan hari buruh internasional (MayDay), Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dalam orasinya mengatakan peringatan ini mengingatkan langsung kaum industri, kapitalis, hingga politisi akan eksistensi buruh. Ini juga sebagai momen bagi parah buruh untuk menentukan sikap.

“Di MayDay buruh tampil menunjukkan eksistensinya bahwa harga diri buruh lebih penting dari industri,” kata Fahri dari atas mobil komando di depan pintu gerbang Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (1/4).

Karena ini peringatan internasional, lanjut Fachri, di sini orang bersikap bahwa buruh itu manusia, dan sekarang mereka tampil untuk eksistensinya. "Hei industri, hei kaum kapitalis, hei kaum politik,kami buruh ini adalah lebih penting daripada uang kalian, persetan dengan uang kalian," ucap dia mengutip pernyataan para buruh.

Menurut dia, harga diri buruh perlu dijaga, yankni dengan cara memberi penghidupan yang layak, juga kehormatannya. "Jaga harga diri buruh, jaga harga diri hidupnya, jaga kehormatannya, jaga supaya tegak tulang punggungnya, kan begitu," ucapnya.

Dalam orasinya, Fahri juga sempat menyinggung program revolusi mental yang kerap digadang-gadang Presiden Jokowi. Salah satunya menyebutkan bahwa harga diri manusia lebih penting daripada uang.

“Saya harus juga mengingatkan jika harga diri buruh lebih penting daripada uang. Manusia lebih penting daripada uang, dulu katanya revolusi mental, mental tambah rusak kok di zaman Bapak Jokowi ini," sindir politisi dari Dapil Nusa Tenggara Barat (MTB) itu.

Selain Fahri Hamzah, salah satu koleganya di unsur pimpinan DPR, yakni Fadli Zon juga berorasi, termasuk politisi Senior PAN Amien Rais, dan Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler