FIFA Pastikan tidak Ada Pemain Rusia Positif Doping
1.000 atlet Rusia terlibat konspirasi untuk menyembunyikan tes positif doping.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- FIFA pada Minggu menolak laporan media Inggris yang menyatakan adanya kasus doping yang ditutup-tutupi di antara pemain sepak bola tim nasional Rusia. FIFA menegaskan bahwa mereka belum menemukan bukti doping di antara para pemain Rusia ketika negara itu menjadi tuan rumah putaran final Piala Dunia.
Mengulangi pernyataan yang dibuat bulan lalu, FIFA mengatakan tidak cukup bukti ditemukan untuk menegaskan pelanggaran aturan anti-doping oleh pesepak bola manapun. Ia menambahkan bahwa penyelidikan yang dibuka terhadap pemain-pemain dalam tim awal Rusia bulan lalu telah ditutup.
Bek Rubin Kazan, Ruslan Kambolov, diselidiki FIFA atas dugaan pelanggaran doping, masuk dalam skuad awal Rusia bulan lalu. Tetapi, kemudian pemain itu mengalami cedera dan dicoret saat seleksi akhir.
"Dalam proses investigasi, FIFA melihat pada setiap kemungkinan adanya bukti, tanpa meninggalkan satu pun yang terlewat," kata badan sepak bola dunia itu.
FIFA meluncurkan kemungkinan penyelidikan pelanggaran doping oleh pemain sepak bola Rusia setelah sebuah laporan yang ditugaskan oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA) menemukan bahwa lebih dari 1.000 atlet Rusia di lebih dari 30 cabang olahraga --termasuk sepak bola-- terlibat dalam konspirasi institusional untuk menyembunyikan tes positif doping.
Rusia telah menolak tuduhan bahwa pihaknya telah menjalankan program doping yang disponsori negara dan secara terperinci menutup-nutupi tes positif atletnya di Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014. Federasi atletik negara itu, lembaga anti-dopingnya, RUSADA dan komite Paralympic-nya tetap diskors atas tuduhan doping.