Piala Dunia dengan Peserta Minim

Jumlah peserta putaran final Piala Dunia sepak bola beberapa kali mengalami perubahan

FIFA
Pada 13 Juli 1930, Prancis berhasil mengalahkan Meksiko dengan skor 4-1 dan Amerika Serikat (AS) berhasil mengalahkan Belgia dengan skor 3-0 dalam pertandingan sepak bola Piala Dunia pertama, yang digelar di Montevideo, Uruguay.
Rep: Arif Supriyono Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada, bakal semakin semarak. Sebab, akan ada 48 tim yang berpartisipasi. Jumlah ini bertambah 16 dari yang berlaga tahun ini di Piala Dunia 2018 Rusia.


Jumlah peserta putaran final Piala Dunia sepak bola beberapa kali mengalami perubahan. Pada awal kejuaraan itu digelar pada 1930 di Uruguay, hanya ada 13 kesebelasan yang ikut ambil bagian.

Ini bukan lantaran organisasi sepak bola dunia (FIFA) sengaja menetapkan jumlah tersebut. Namun, hal itu lebih dipengaruhi oleh kesiapan masing-masing calon peserta putaran final.

Memang hanya 13 negara itulah yang siaga untuk mengirimkan timnya. Ke-13 negara itu adalah: tuan rumah Uruguay, Argentina, Amerika Serikat, Belgia, Bolivia, Brasil, Cile, Meksiko, Paraguay, Peru, Prancis, Rumania, dan Yugoslavia.

Jumlah peserta serupa juga terjadi saat Piala Dunia 1950 di Brasil. Ketika itu, ada 13 tim yang ikut hajatan empat tahunan tersebut. Mereka adalah: tuan rumah Brasil, Amerika Serikat, Bolivia, Cile, Inggris, Italia, Meksiko, Paraguay, Spanyol, Swedia, Swiss, Uruguay, dan Yugoslavia.

Minimnya jumlah peserta ini antara lain karena pengaruh Perang Dunia II (1942-1945) yang begitu meluas dan mengganggu stabilitas dunia.

Pada Piala Dunia 1938 di Prancis, jumlah peserta mencapai 15 negara. Sedangkan saat Piala Dunia 1934 di Italia, ada 16 kesebelasan yang ikut putaran final.

Jumlah peserta ditambah menjadi 24 tim sejak Piala Dunia 1982 di Spanyol. Jumlah itu terus bertambah dan menjadi 32 peserta sejak Piala Dunia 1998 di Prancis. Jumlah 32 kesebelasan tersebut akan dipertahankan hingga Piala Dunia 2022 di Qatar nanti.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler