Piala Dunia 2022 Dilaksanakan Akhir Tahun

Infantino juga telah menyatakan, Piala Dunia 2018 sebagai yang terbaik.

REUTERS/Fadi Al-Assaad
Perayaan di Qatar saat FIFA mengumumkan negara kaya minyak itu akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- FIFA resmi mengumumkan tanggal pelaksanaan Piala Dunia 2022. Turnamen empat tahunan yang akan digelar di Qatar itu akan dimainkan pada akhir tahun, yakni mulai 21 November hingga 18 Desember 2022.


Presiden FIFA Gianni Infantino mengonfirmasi hal itu di pengujung Piala Dunia 2018. Pelaksanaan di akhir tahun itu merupakan yang pertama kalinya sepanjang sejarah perhelatan akbar sepak bola internasional tersebut.

Infantino juga telah menyatakan, Piala Dunia 2018 sebagai yang terbaik. Ia pun berterima kasih kepada Rusia karena telah menjadi tuan rumah yang sempurna.

"Selama beberapa tahun saya telah mengatakan ini akan menjadi Piala Dunia terbaik yang pernah ada dan hari ini saya dapat mengatakan bahwa dengan keyakinan, itu adalah Piala Dunia terbaik yang pernah ada," ujar Infantino dikutip dari Birmingham Mail, Jumat (13/7).

Ia pun berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Piala Dunia di Rusia. Mulai dari aktor utama di lapangan, yakni para pemain, wasit, dan pelatih, hingga seluruh orang yang telah bekerja untuk memastikan segakanya berjalan lancar.

"Terima kasih banyak kepada pemerintah Rusia dan Presiden Rusia Vladimir Putin, komite penyelenggara lokal, Persatuan Sepak Bola Rusia, para relawan, hati dan senyuman di Piala Dunia, semuanya, lebih dari 100 rbu yang membantu dalam satu kapasitas atau yang lain," katanya.

Infantino kemudian menyatakan penyelenggaraan turnamen itu telah mengubah Rusia. Piala Dunia menjadikan Rusia sebagai "negara sepak bola yang nyata", dengan olahraga sekarang menjadi bagian dari DNA-nya 

Dia mengatakan, infrastruktur sepak bola yang dibangun untuk turnamen akan menempatkan Rusia di atas dan FIFA akan bekerja dengan FA Rusia untuk memastikan stadion-stadion itu hidup. Menurutnya, bukan hanya Rusia yang telah berubah, tetapi juga bagaimana dunia memandang Rusia.

"Setiap orang melihat negara yang indah, negara yang ramah, yang ingin menunjukkan kepada dunia bahwa segala sesuatu yang telah dikatakan sebelumnya mungkin tidak benar," katanya.

Pria berusia 48 tahun itu pun menggambarkan Rusia sebagai sebuah negara dengan budaya dan sejarah yang kaya. Ia menilai, vanyak gagasan yang terbentuk sebelumnya telah berubah karena orang telah melihat sifat asli Rusia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler