Mereka yang Berjuang Melawan Karhutla
Petra mengaku telah mengabdi selama 10 tahun dan rela meninggalkan keluarga.
REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Asap menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau. Hal itu terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kejadian itu pun menimbulkan banyak korban akibat terpapar kabut asap.
Para warga terus berjuang melawan kepungan asap akibat karhutla. Namun, tak hanya para warga, para garda terdepan pun tak pernah berhenti untuk memadamkan sumber api. Mereka adalah Manggala Agni yang dibentuk oleh Kementerian Lingungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2004.
Jarang dihiraukan, mereka mengemban tugas berat meski harus memeras peluh. Tak kenal lelah mereka terus bekerja dan meninggalkan keluarga untuk waktu yang lama. Mereka menjadi garda terdepan dan memastikan karhutla teratasi.
Koordinator Pemadaman Mandala Agni Daop Pekanbaru Petra Ganda mengaku telah mengabdi selama 10 tahun dan rela meninggalkan keluarga dalam waktu yang cukup lama demi tugas memadamkan karhutla. Selama kurun waktu tersebut dirinya telah melaksanakan tugas ke berbagai tempat, khususnya di wilayah Pekanbaru, Riau.
Kepala Daop manggala Agni Pekanbaru Edwin menjelaskan, saat pemadaman harus dipastikan api benar-benar padam. Karena, menurut dia, jika masih ada asap itu artinya masih ada proses pembakaran.
Tugas memadamkan api dan menjaga hutan agar tak terbakar tentunya bukan hanya tugas Manggala Agni. Namun, menjadi tugas seluruh lapisan anak bangsa mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Ikuti video lengkapnya.
Videografer & Video Editor | Surya Dinata Irawan