Virus Corona, Gedung Sate Diwacanakan Ditutup Sementara

Pengunjung Gedung Sate tidak hanya dari dalam negeri.

Antara/Raisan Al Farisi
Virus Corona, Gedung Sate Diwacanakan Ditutup Sementara. Foto ilustrasi: Masyarakat mengunjungi Gedung Sate
Rep: Arie Lukihardianti Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Jabar) Iip Hidayat mengatakan, pihaknya akan lebih dulu berkoordinasi dengan pimpinan terkait rencana penutupan Museum Gedung Sate. Rencana itu muncul setelah Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan Jabar Siaga 1 COVID-19.

"Jadi belum ditutup. Kami mau melapor dan rapat dengan gubernur. Cuma, kami menyiapkan langkah antisipatif kemungkinan ditutup. Karena apa? Pengunjung ke sana tidak hanya dari dalam negeri, tetapi luar negeri juga banyak," ujar Iip, Selasa (3/3).

Iip mengatakan, jika Museum Gedung Sate dibuka, pihaknya akan melakukan sejumlah langkah antisipatif. Mulai dari memasang cairan pencuci tangan (hand sanitizer) sampai memeriksa suhu badan pengunjung.

"Kalau pun dibuka, tentunya kita selektif. Artinya, yang agak sakit harus dicek. Yang sehat juga SOP-nya cuci tangan, dan dideteksi suhu badannya. Baru bisa masuk," katanya.

Selain rencana penutupan sementara museum, Biro Umum Setda Provinsi Jabar memasang hand sanitizer di pintu masuk-keluar Gedung Sate, Gedung Pakuan, Gedung Merdeka, Saparua, rumah dinas, dan semua tempat yang dikelola Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar.

"Langkah antisipatif yang ketiga, khusus di Gedung Sate, kami punya poliklinik, ada dokter. Mungkin sewaktu-waktu kita akan keliling untuk memantau kalau-kalau ada memiliki gejala (COVID-19)," kata Iip seraya mengatakan, yang berkantor ke Gedung Sate itu sekitar 1.000 orang dari berstatus PNS, Non-PNS, pihak keamanan. 


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler