Corona Menyebar, UMKM Dapat Menjadi Penyangga Ekonomi RI
Saat ini merupakan momentum agar masyarakat membeli dan mengonsumsi produk UMKM.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wabah virus corona telah memukul perekonomian global. Dalam situasi perekonomian yang tidak menentu seperti sekarang, sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dinilai sebagai kekuatan penyangga ekonomi nasional.
“Kalau usaha-usaha besar pasti menunggu situasi membaik untuk pengembangan bisnis dan investasinya, beda dengan UMKM, usahanya harus tetap jalan, untung dikit nggak apa-apa. UMKM memang paling dinamis,” kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, pada Kamis, (5/3).
Ia menegaskan, dalam situasi krisis UMKM menjadi andalan dalam penyerapan tenaga kerja dan menyubstitusi berbagai produk konsumsi atau setengah jadi. Maka sekarang merupakan momentum agar masyarakat membeli dan mengonsumsi produk UMKM.
Dirinya meminta masyarakat tidak perlu panik kekurangan barang konsumsi, sebab UMKM mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. "Yang penting adalah daya beli masyarakat terjaga dan kegiatan UMKM terus menggeliat," kata dia.
Teten menyampaikan, UMKM, khususnya usaha mikro merupakan bagian dari kegiatan ekonomi sehari-hari masyarakat yang berjalan demi menunjang kehidupan. Jumlah usaha mikro ini mendominasi skala usaha di Indonesia yang jumlahnya mencapai 63 juta unit, sedangkan usaha kecil sebanyak 783 ribu.
Pemerintah, lanjutnya, akan terus memastikan usaha mikro dan kecil tetap berjalan dan semakin kuat dalam kondisi perekonomian yang tidak menentu sekalipun. Mendukung UMKM agar dapat menjadi penggerak ekonomi, pemerintah sudah merencakan akan mengeluarkan stimulus bagi UMKM.
Stimulus tersebut diharapkan mendorong pertumbuhan UMKM. Sehingga berdaya saing dan memberi kontribusi semakin besar bagi perekonomian nasional.