Telkomsel Dorong Digitalisasi Akses Ilmu Pengetahuan
Inisiatif tersebut diwujudkan dalam bentuk paket data ilmupedia dan kuis ilmupedia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Telkomsel kembali menghadirkan inisiatif dalam mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia melalui upaya penyediaan akses terhadap ilmu pengetahuan yang semakin inklusif. Inisiatif tersebut diwujudkan dalam bentuk paket data ilmupedia dan kuis ilmupedia Berani Jawab! (IBJ).
Ilmupedia merupakan paket data yang khusus digunakan untuk mengakses berbagai aplikasi belajar online, sedangkan IBJ adalah program kuis tingkat nasional yang diselenggarakan untuk murid-murid tingkat SMA dan sederajat dari berbagai sekolah di seluruh Indonesia.
Vice President Mass Market Telkomsel Hastining B. Astuti mengatakan, Telkomsel berkomitmen untuk selalu menjadi enabler bagi generasi muda dan meyakini bahwa akses terhadap ilmu pengetahuan perlu dibuka secara luas. "Sejalan dengan komitmen pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam memperkuat teknologi sebagai alat pemerataan kesempatan dan dukungan pembelajaran yang sama bagi anak, maka Telkomsel menghadirkan paket data ilmupedia dan kuis IBJ,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (5/3).
Hastining kemudian menjelaskan kembali kedua inisiatif tersebut sebagai salah satu bentuk upaya Telkomsel untuk menciptakan ekosistem digital yang inklusif, khususnya dalam bidang pendidikan. Paket ilmupedia merupakan paket data yang dapat digunakan untuk mengakses berbagai aplikasi belajar online. Paket ini diharapkan dapat mendorong pelajar untuk terus menggali potensi diri mereka dengan memberikan keseruan serta kemudahan akses belajar secara online. Sedangkan kuis IBJ juga diadakan secara online dan offline agar dapat diikuti oleh seluruh peserta dari berbagai kota di seluruh Indonesia.
Paket ilmupedia kini sudah dapat digunakan untuk mengakses aplikasi belajar dari Quipper, Cakap, Bahaso dan Zenius. Ke depannya, Telkomsel akan terus mengembangkan paket ilmupedia dengan memperluas kolaborasi dengan pihak lain yang memiliki visi sejalan dengan Telkomsel dalam membantu generasi muda Indonesia untuk menggali potensi diri lewat pendidikan. Paket ilmupedia dapat diaktifkan oleh pengguna layanan prabayar Telkomsel melalui aplikasi MyTelkomsel atau dengan menghubungi menu akses *363*844#. Informasi lebih lanjut dapat diakses di laman resmi Telkomsel.
Sedangkan IBJ sudah mulai diselenggarakan pada 5 Februari 2020 dan diikuti lebih dari 18.200 murid yang terbagi menjadi sekitar 3.700 tim yang masing-masing beranggotakan lima orang, dimana seluruh peserta tesebut berasal dari 2.026 sekolah di 324 kota yang juga mencakup daerah penjuru Tanah Air, dari Sabang sampai Merauke.
Setelah melewati dua babak eliminasi yang dilakukan secara online, kedua belas sekolah yang berhasil masuk ke dalam Top 12 adalah SMAN 1 Sambas, SMAN 3 Pontianak, SMA Katolik Rajawali Makassar, SMAN 2 Mataram, SMAN 1 Pekalongan, SMAN 1 Bojonegoro, SMANU MH Thamrin Jakarta, SMAN 1 Garut, Sekolah Global Mandiri Cibubur Bogor, SMAU CT Foundation Medan, SMAN 1 Matauli Pandan Tapanuli Tengah, dan SMA Xaverius Kota Lubuklinggau.
Mereka pun saling adu kepintaran dalam babak Grand Final IBJ yang diselenggarakan di Telkomsel Smart Office, Jakarta, pada 5 Maret 2020. Setelah melewati persaingan yang ketat, SMAN 1 Sambas berhasil menjadi juara, dengan posisi kedua dan ketiga ditempati oleh Sekolah Global Mandiri Cibubur dan SMAN 1 Pekalongan. Ketiganya, beserta para anggota Top 12 lainnya, berhasil membawa pulang hadiah dengan nilai total lebih dari Rp 360 juta. Untuk memberikan dampak positif yang lebih luas, IBJ akan kembali diselenggarakan pada pertengahan tahun ini.
“Selamat kepada sekolah-sekolah yang telah menorehkan prestasi dalam ajang ilmupedia Berani Jawab! ini. Kami harap, mereka mampu menginspirasi para pelajar lainnya untuk terus meningkatkan kemampuan agar menjadi sumber daya manusia berkualitas yang dapat berkontribusi aktif dalam kemajuan bangsa,”
ujar Hastining.
Hastining menambahkan Telkomsel juga sangat senang dengan tingginya antusiasme para pelajar dalam mengikuti IBJ. Hal ini terlihat dari jumlah serta sebaran peserta yang tidak hanya berasal dari sekolah di kota besar namun juga sekolah di tingkat kabupaten, seperti dari Gunungsitoli-Sumatera Utara, Tapanuli Tengah-Sumatera Utara, Lubuklinggau-Sumatera Selatan, hingga Sambas-Kalimantan Barat, Baubau-Sulawesi Tenggara, dan Jayapura-Papua.
"Luasnya sebaran peserta IBJ juga menjadi motivasi kami untuk terus mendorong akses akan ilmu pengetahuan yang lebih inklusif melalui kolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki visi yang sama mengenai ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan”, tutup Hastining.