Zulhas Bertemu Jokowi, PPP: Silaturahmi Kenapa Dipersoalkan

PPP tidak mempersoalkan pertemuan Ketum PAN Zulhas dengan Presiden Jokowi.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan atau Zulhas menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pagi ini. Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PAN), Arsul Sani mengaku tak mempersoalkan hal tersebut.

"Pak Zul ke Istana kan memang selama ini silaturahmi dengan Pak Jokowi juga bagus. Kenapa harus dipersoalkan," ujar Arsul di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (6/3).

Jika PAN bergabung dengan koalisi pemerintahan, PPP juga mengaku tak keberatan. Sebab, itu merupakan wewenang dari Jokowi sebagai presiden. "PPP atau partai lain kan tidak boleh ikut campur soal itu, karena soal koalisi itu sepenuhnya urusannya sebuah partai yang mau berkoalisi," jelas Arsul.

Ditanya, apakah PPP menerima jika PAN mendapatkan kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju? Arsul kembali menjawab hal yang sama. Namun, ia mempertanyakan kesehatan demokrasi jika hal itu terjadi.

"Ya tidak masalah, cuma satu saja, apa itu sehat atau tidak untuk kehidupan demokrasi kita? Pertanyaannya kan cuma itu," kata Arsul.

Diketahui, Presiden Joko Widodo bertemu Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan. Pertemuan dilangsungkan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (6/3) pagi. Berdasarkan informasi, sempat ada rencana pertemuan berlangsung terbuka. Namun pada akhirnya pertemuan itu dilangsungkan secara tertutup dari media.

Politikus PAN, Viva Yoga Mauladi menyebut bahwa pertemuan itu hanya silaturahim biasa. "Maksud kedatangan Bang Zul adalah, pertama, kangen-kangenan sebagai sahabat yang baik karena sudah lama tak bersua," ujarnya.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler