Di Tengah Ancaman Corona, GP Australia Tetap Digelar Terbuka

Namun, panitia memastikan upaya pencegahan terhadap virus corona tetap dilakukan.

MgIT03
Ilustrasi Penyebaran Virus Corona (MgIT03)
Rep: Rahmat Fajar Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- CEO GP Australia, Andrew Westacott mengatakan, seri pembuka F1 2020 pada 15 Maret di Sirkuit Albert Park, Melbourne, tetap akan digelar secara terbuka, meski ada ancaman virus corona. GP Australia tak akan mengikuti langkah GP China yang membatalkan perlombaan dan GP Bahrain yang memilih menggelar perlombaan tanpa penonton.

Westacott menuturkan, penggemar dapat menyaksikan langsung ajang balapan F1 di arena perlombaan. Ia menegaskan, tak mungkin balapan digelar secara tertutup karena penggemar ingin menyaksikan secara langsung. Namun, ia memastikan upaya pencegahan terhadap covid-19 tetap dilakukan.

"Ketika Anda melihat 86 ribu orang di MCG (Melbourne Cricket Ground) tadi malam, dan seminggu setelahnya, kita harus berkeliling dengan hal-hal yang masuk akal dan terus bergerak melalui kehidupan sambil mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan,” kata Westacoot dilansir dari laman F1, Senin (9/3).

Westacott mengungkapkan, seluruh tim sudah dalam perjalanan menuju Australia, termasuk mobil Alpham Tauri dan Ferrari dari Italia. Begitu juga dengan Sebastian Vettel yang berangkat dari Swiss serta Charles Leclerc dari Monako melalui Nice. "Semua yang lain sedang dalam perjalanan, dan kami mengharapkan (mereka) dalam 12 hingga 24 jam ke depan," jelasnya.

Covid-19 sangat berdampak pada berbagai turnamen olahraga di dunia. Balapan F1 salah satu yang ikut terdampak. Beberapa orang mengkhawatirkan perlombaan ini dapat menyebarkan covid-19 karena interaksi dengan penggemar dari berbagai negara.

Italia sebagai negara di Eropa yang paling banyak warganya terinfeksi virus tersebut mengambil langkah penanganan serius. Beberapa pembalap dan tim top baik di F1 maupun MotoGP berasal dari Italia. Seri pembuka MotoGP yaitu GP Qatar memilih membatalkan karena pemerintah setempat melakukan pembatasan kunjungan asing ke negaranya, terutama negara dengan krisis covid-19 cukup parah.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler