Demokrat Tolak Usulan Kenaikan Ambang Batas Parlemen

Demokrat ingin agar ambang batas parlemen tetap empat persen.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menanggapi usulan kenaikan ambang batas parlemen (parliamentary threshold) yang disampaikan Partai Golkar dan Partai Nasdem menjadi tujuh persen. Syarief menegaskan, Partai Demokrat menolak usulan tersebut.

Baca Juga


"Oh, nggak usah lah, nggak usah, tidak setuju lah," kata Syarief di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (10/3).

Syarief menjelaskan, ambang batas parlemen sebesar empat persen dirasa sudah cukup. Demokrat ingin agar ambang batas parlemen tetap seperti yang berlaku saat ini, yaitu empat persen.

"Sementara ini, Partai Demokrat menilai empat persen cukup bagus," tutur wakil ketua MPR tersebut.

Sebelumnya, ketua umum dan sejumlah petinggi Partai Nasdem dan Partai Golkar bertemu di Kantor DPP Partai Golkar. Dalam pertemuan tersebut, keduanya sepakat ambang batas parlemen (parliamentary threshold) dinaikkan menjadi tujuh persen.

"Ada usulan dari Pak Surya Paloh bahwa parliamentary threshold tujuh persen," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato usai menggelar pertemuan tertutup, Senin (9/3). 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler