Wapres Minta Konferensi FKUB Ikut Redakan Konflik Global
FKUB diharapkan mampu menularkan kerukunan antarumat beragama.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta forum kerukunan umat berama (FKUB) se-Indonesia ikut dalam membangun kerukunan antarumat secara global. Ma'ruf mengatakan, tak hanya secara nasional, FKUB diharapkan mampu menularkan kerukunan antarumat beragama dan meredakan konflik secara global.
Itu disampaikan Ma'ruf saat menerima Panitia Pelaksana Pekan Kerukunan Internasional dan Konferensi FKUB se-Indonesia di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (10/3). Ma'ruf berharap, konferensi yang digelar pada pertengahan April itu menekankan kerukunan umat beragama secara global.
"Kita juga punya kepentingan untuk mengawal di tingkat global. Konferensi ini saya anggap sesuatu yang bisa kita mulai dulu nanti kita adakan lebih luas yang mencermikan atau mempresentasikan agama di seluruh dunia ini," ujar Ma'ruf di Kantor Wakil Presiden, Jakarta.
Ia mengungkapkan, jika konferensi FKUB nantinya dihadiri tokoh berbagai agama dari berbagai negara, maka sejalan dengan keinginan Pemerintah Indonesia yang hendak mengadakan pertemuan tokoh berbagai agama sedunia. Menurutnya, pertemuan ini diharapkan bisa menyelesaikan masalah maupun konflik agama di belahan dunia, seperti di India, Myanmar, dan negara lainnya.
"Kita tahu, konflik global itu sudah ditangani melalui politik belum selesai, secara militer malah tambah luas, apa tidak mungkin nanti didekatkan melalui pendekatan keagamaan," ujarnya.
Apalagi, ujar Ma'ruf, banyak pihak yang menilai kerukunan agama di Indonesia layak dijadikan contoh bagi kerukunan umat beragama di negara lainnya.
"Nah religiositas ini memang saya dengar dari beberapa orang termasuk dari Liga Islam dan duta besar mengatakan model sistem kerukunan yang dibangun di Indonesia," ujarnya.
Ketum Asosiasi FKUB Indonesia Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet mengatakan, pekan kerukunan internasional dan konferensi nasional FKUB se-Indonesia akan digelar pada 14-19 April mendatang di Manado, Sulawesi Utara. Konferensi akan dihadiri lima ribu peserta dari Indonesia dan berbagai negara.
Karena itu, konferensi pekan internasional dan konferensi FKUB diharapkan bisa memberikan manfaat kepada delegasi berbagai negara tersebut.
"Bukan saja bermanfaat bagi bangsa indonesia tapi jadi role model buat dunia, buat negara-negara lain yang belum punya FKUB. Sehingga Indonesia dengan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan FKUB-nya bisa menyumbangkan secara signifikan, secara berarti bagi kerukunan global," ujarnya.