In Picture: Harvard University Larang Mahasiswa Masuk Kampus

Pengajaran di Harvard University akan digelar secara virtual untuk sementara. 

Harvard University(greenstudentu.com)

Harvard University(greenstudentu.com)

Rep: Dwina Agustin Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, CABRIDGE -- Harvard University meminta mahasiswa untuk tidak kembali ke kampus setelah liburan musim semi, Selasa (10/3). Kampus akan melakukan pengajaran virtual untuk kelas sarjana dan pascasarjana yang seharusnya digelar di kelas.


"Kami sedang transisi selama beberapa hari ke depan untuk pertemuan tidak penting yang tidak lebih dari 25 orang," kata keterangan Universitas melalui situs resminya.

Dalam keterangan tersebut, Harvard University menyatakan tujuan pelarangn mahasiswa untuk masuk berkaitan dengan masa transisi yang dilakukan hingga 23 Maret. Pihak kampus tidak menyinggung masalah penyebaran virus corona yang sedang meresahkan warga Amerika Serikat.

Salah satu negara yang cukup banyak melaporkan penyebaran virus adalah Amerika Serikat. Negara tersebut melaporkan lebih dari 600 kasus terkonfirmasi dan 26 orang telah meninggal dunia karena virus corona.

"Sekarang setelah virus memiliki pijakan di banyak negara, ancaman pandemi menjadi sangat nyata," Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyinggung penyebaran yang lebih luas. 

Presiden AS Donald Trump dikabarkan melakukan kontak langsung dengan dua orang anggota parlemen yang terkonfirmasi positif. Gedung Putih telah mengonfrimasi peristiwa itu dan menyatakan Trump dalam kondisi baik-baik saja dan akan terus dalam pemantauan dokter.

"Presiden belum menerima tes COVID-19 karena dia tidak memiliki kontak dekat yang lama dengan pasien COVID-19 yang dikonfirmasi, juga tidak memiliki gejala," ujar juru bicara Gedung Putih Stephanie Grishamdala pernyataan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler