Pemain Persib dan Suporter Diminta Waspadai Virus Corona

Kontak fisik itu bisa berupa berjabat tangan, bersentuhan, hingga swafoto.

Abdan Syakura
pada laga antara Persib Bandung melawan Persela Lamongang, di Stadion Jalak Harupat, Bandung, Ahad (1/3).(Abdan Syakura)
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pemain Persib Bandung diminta meminimalisir kontak fisik dengan suporter.  Langkah tersebut dinilai bentuk kewaspadaan ancaman virus corona yang saat ini levelnya sudah dinyatakan pandemi oleh WHO.

Baca Juga


Dokter tim Persib Rafi Ghani mengatakan kontak fisik itu bisa berupa berjabat tangan, bersentuhan, hingga swafoto. Maka dari itu, ia meminta Bobotoh, sebutan pendukung Persib, dapat memakluminya demi kebaikan bersama.

"Mudah-mudahan suporter bisa mengerti. Kalau misalnya untuk sementara waktu ini, ada pemain yang tidak mau selfie atau jabat tangan, itu untuk kebaikan kita semua. Tentunya kita berharap virus ini bisa diatasi dan semua kembali normal," ujar Rafi seperti dilansir laman resmi klub, Kamis kemarin.

Covid-19 telah menyebar ke sejumlah negara dan menjadi ancaman cukup serius. Rafi berpendapat virus yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina ini mesti dicegah melalui hal-hal sederhana seperti memakai masker dan mencuci tangan dengan baik.

Selain itu, ia juga meminta Bobotoh yang akan datang ke stadion jika kesehatannya tidak fit maka tidak usah memaksakan hadir.

"Kami imbau jangan ke stadion kalau merasa kekebalan tubuhnya menurun. Sebaiknya istirahat yang cukup. Kalau mau ke stadion sebaiknya gunakan masker dan mencuci tangan dengan bersih,” ujar Rafi.

Sementara itu, panitia pelaksana pertandingan akan memeriksa suhu tubuh para penonton sebelum masuk ke area stadion. Panpel juga akan menyediakan cairan pencuci tangan sebagai langkah mempertebal kewaspadaan.

"Selaku panpel kita sudah melayangkan ke dinas kesehatan dan kami pun berupaya untuk menyediakan Hand Sanitizer. Tim lain juga sedang melakukan cek suhu untuk penonton," ujar General Koordinator Panpel Persib, Budi Bram Rachman.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler