Menag: Shalat Jumat Seperti Biasa Tapi Hindari Jabat Tangan
Pengurus masjid di seluruh Indonesia diimbau untuk menggulung karpet shalatnya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah belum melakukan pembatasan terhadap ibadah shalat jumat di Indonesia, menyusul penyebaran penyakit oleh virus korona (Covid-19). Menteri Agama Fachrul Razi menyebutkan bahwa durasi khutbah tidak dibatasi dan umat Islam tetap diberi kesempatan untuk menjalankan ibadah Jumat seperti biasa.
Namun, ujar Menag, jamaah diminta menghindari aktivitas bersalaman. "(Shalat jumat) seperti biasa, tapi tadi kita garis bawahi, hilangkan salaman tangan atau cipika-cipiki, enggak usah lagi. Kita cukup begini saja (bentuk salam tanpa menyentuhkan tangan)," ujar Menag usai mendampingi Presiden Jokowi meninjau proses pembersihan di Masjid Istiqlal, Jumat (13/3).
Pemerintah juga mengimbau pengurus masjid di seluruh Indonesia untuk menggulung karpet shalatnya untuk sementara waktu. Karpet shalat dianggap menjadi salah satu media penularan virus dari orang ke orang.
Penggulungan karpet masjid sudah lebih dulu dilakukan oleh Masjid Istiqlal. Karpet yang digulung juga memudahkan petugas melakukan pembersihan lantai secara rutin menggunakan cairan disinfektan. Jamaah yang shalat pun dipersilakan untuk membawa sajadah sendiri bila berkenan.
"Kami akan mengimbau ke semua masjid melakukan hal yang sama. Satu, menggulung semua karpet-karpetnya karena ternyata itu salah satu sumber penyakit. Kedua melakukan penyemprotan antiseptik," jelas Menag.
Menag juga mengggarisbawahi masalah pengambilan air wudhu. "Betul-betul yakinkan air itu mengalir dengan baik kemudian di tiap-tiap tempat wudhu kami siapkan sabun dan antiseptik," katanya.