Jawa Tengah Putuskan Liburkan Sekolah

KBM sekolah di Jawa Tengah akhirnya diliburkan dua pekan

Republika TV/Havid Al Vizki
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo(Republika TV/Havid Al Vizki)
Rep: Bowo S Pribadi Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah yang ada di Provinsi Jawa Tengah akhirnya diliburkan untuk dua pekan, guna menyikapi risiko dampak penyebaran Covid-19.


Keputusan ini diambil setelah forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Jawa Tengah menggelar rapat terbatas dan seluruh OPD Pemprov Jawa Tengah, Sabtu (14/3) malam.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memutuskan meliburkan kegiatan belajar sekolah mulai dari TK hingga jenjang SMA sederajat, kecuali siswa SMA yang akan mengikuti ujian. 

"KBM di sekolah sementara dilibirkan selama dua pekan dan beberapa kegiatan yang melibatkan massa pun juga dihentikan," kata Ganjar Pranowo, usai menggelar rapat terbatas.

Gubernur mengatakan, penghentian KBM di sekolah ini berlaku efektif, terhitung mulai Senin (16/3), semua aktivitas belajar mengajar di Jawa Tengah diliburkan. 

Keputusan tersebut mencakup seluruh jenjang pendidikan, mulai  dari TK, SD, SMP serta SMA sederajat selama dua pekan ke depan atau 14 hari. Pemberian masa libur tersebut bisa saja berubah, tergantung pada perkembangan situasi risiko penularan infeksi Covid-19.

Maka yang tidak ujian semua libur selama dua pekan dan akan diganti kegiatan belajar secara daring, sementara ujian di luar Solo Raya tetap berjalan. "Cuma saya akan tetap mengikuti terus perkembangan di lapangan, khusunya terhadap pasien yang masih dirawat intensif akibat penularan Covid- 19," katanya. 

Artinya, lanjut gubernur, kalau nanti dalam tracking virus Corona ini ada temuan baru, bukan tidak mungkin sekolah akan diliburkan secara dinamis. Termasuk keputusan meliburkan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi. 

"Perguruan tinggi belum semua, beberapa rektor sudah berkomunikasi dengan kami dan Senin nanti baru akan kita bicarakan," tambahnya. 

Untuk mengganti kegiatan pembelajaran, selain menyiapkan skenario pembelajaran secara daring, Ganjar mengatakan telah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak. 

"Kami lagi bicara juga dengan Ruang Guru, kontak saya untuk kita coba memindahkan cara belajarnya. Apakah peralatan itu bisa kita berikan dengan cara online. Ini akan kita jajaki secara paralel," tegas Ganjar. 

Selain KBM di sekolah, gubernur juga mengatakan beberapa event yang melibatkan orang dalam jumlah besar juga dibatalkan, seperti CFD, Jateng bershalawat, kemah, study tour sampai kegiatan Pekan Olahraga Daerah (Porda). 

"Sekarang kita kencangkan ikat pinggang sekencang- kencangnya untuk menghadapi ancaman Covid-19 ini dan seluruh forkopimda siap mendukung," tandasya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler