Pelindo III Ajukan Izin KEK untuk JIIPE
JIIPE menjadi salah satu kawasan unggulan yang bisa ditawarkan kepada para investor
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Kabupaten Gresik menjadi satu-satunya kawasan industri di Jawa Timur yang terintegrasi langsung dengan pelabuhan sebagai gerbang masuk dan keluar logistik. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) sebagai salah satu pemegang saham JIIPE mengajukan izin kawasan ekonomi khusus (KEK) teknologi dan manufaktur untuk JIIPE.
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung mengatakan saat ini bersama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan direksi JIIPE sudah melakukan rapat koordinasasi percepatan pembentukan JIIPE sebagai KEK. “JIIPE merupakan aset berharga dalam meningkatkan nilai ekonomi melalui investasi dan pembukaan lapangan pekerjaan baru,” kata Doso dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika, Senin (16/3).
Doso mengharapkan dengan adanya rapat koordinasi antara JIIPE, BKPM, dan pemerintah daerah terhadap rencana JIIPE menjadi KEK teknologi dan manufaktur bisa segera terwujud. Dengan begitu, Doso mengatakan dapat mempermudah pengembangan JIIPE untuk selanjutnya.
Dia menambahkan, saat ini terdapat bonus demografi dan konsumen yang luar biasa beragam. “Jika KEK teknologi dan manufaktur di JIIPE ini bisa terwujud, saya yakin banyak investor yang datang dan menanamkan modal mereka di sini. Ini menjadi peluang kita bersama,” ungkap Doso.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan JIIPE menjadi salah satu kawasan unggulan yang bisa ditawarkan kepada para investor untuk berinvestasi di Indonesia. Bahlil menuturkan keunggulan JIIPE yakniterintegrasi antara kawasan industri dan pelabuhan.
“Terlebih apabila KEK teknologi dan manufaktur bisa segera ditetapkan. Hal tersebut akan menjadi daya tarik luar biasa bagi para investor,” tutur Bahlil.
Pada dasarnya, Bahlil menegaskan BKPM mendukung segala sesuatu yang bertujuan mendatangkan investasi. Asalkan, kata Bahlil, semua hal tersebut sesuai aturan seperti perijinan dan sebagainya.
“Yang paling penting harus memiliki dampak kepada negara dan masyarakat secara berkesinambungan, diantaranya seperti membuka peluang lapangan pekerjaan baru dan pendapatan negara hingga daerah,” ungkap Bahlil.
Bahlil menilaih, JIIPE memiliki konsep yang bagus yaitu kawasan indurstri yang langsung terhubung dengan pelabuhan. Untuk itu, Bahlil menilai hal tersebut sangat berpotensi dan dapat mengundang investor.
JIIPE merupakan kawasan industri di Jawa Timur pertama yang terintegrasi langsung dengan pelabuhan, dengan luas total mencapai 2.961 hektare. JIIPE digadang-gadang menjadi salah satu kawasan unggulan penggerak ekonomi Indonesia apabila dapat memperoleh status sebagai KEK teknologi dan manufaktur.