Lucas Biglia Kritisi Cara Italia Respons Corona

Saat ini, lebih dari 15 ribuan warga negeri spagetti terjangkit covid-19.

EPA-EFE/ANTONIO BAT
Lucas Biglia(EPA-EFE/ANTONIO BAT)
Rep: Frederikus Bata Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Gelandang AC Milan, Lucas Biglia mengkritisi cara Italia merespons corona. Saat ini, lebih dari 15 ribu warga negeri spageti terjangkit covid-19.

Baca Juga


Menurut Biglia, sejak awal baik pemerintah maupun warga Italia cenderung meremehkan ancaman ini. Bahkan ada yang tidak mengikuti aturan dari pihak berwenang.

Papan pengumuman menyampaikan imbauan pada warga di Casalpusterlengo, Italia, untuk beraktivitas di rumah menyusul peningkatan infeksi virus corona di negara tersebut. - (Claudio Furlan/Lapresse via AP)

"Kami telah sampai di ambang kehancuran, di mana hari ini dokter bekerja tanpa lelah," kata eks kapten Lazio, dikutip dari Football Italia, Selasa (17/3).

Ia melihat efek domino yang terjadi. Adanya Corona yang terlanjur mewabah, sudah pasti mendatangkan korban. Ribuan orang meninggal dunia. Lebih dari itu, ada pasien yang memiliki penyakit lain tidak mendapatkan perawatan memadai.

"Karena virus corona, orang lain dikesampingkan," ujar Biglia.

Papan berisi pengumuman penutupan Coloseum di Roma, Italia. Pemerintah sudah menerapkan karantina di sejumlah wilayah Italia untuk mengurangi penyebaran corona. - (AP)

Dampak lain terjadi pada dunia sepakbola. Untuk sementara kompetisi Serie A dihentikan. Rencananya pada awal April baru dilanjutkan. Namun situasi bisa berubah, jika korban corona tak kunjung menurun di negeri pizza.

"Para pemain harus mengangkat kepalanaya, dan mengatakan sepakbola perlu dihentikan, karena kami bukan orang yang kebal (terhadap serangan virus)," ujar Biglia.

Suasana lengang pada laga antara AC Milan melawan Genoa di Stadion San Siro, Milan, Itali, Ahad (8/3) malam. - (Danielle Mascolo/Reuters )

Sudah beberapa pesepakbola positif terjangkit covid-19. Ada Daniele Rugani, juga Manolo Gabbiadini.  Pada intinya menurut Biglia, rekan seprofesinya sudah legowo. Saat ini ada hal yang lebih penting dari aktivitas di lapangan hijau. Kesehatan tetap yang utama dalam menjalani hidup.

Dengan menghentikan kompetisi, otomatis tak ada pertandingan. Aktivitas berkumpul di tribun ditiadakan. Situasi demikian, bisa mengurangi penyebaran virus corona.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler