TIM RS Bhayangkara Brimob Sosialisasikan Pencegahan Covid-19

Semakin banyak masyarakat yang tertular, kewaspadaan perlu ditingkatkan

istimewa
Tim medis dan paramedis Rumah Sakit Bhayangkara Brimob, mengadakan promosi kesehatan dan sosialisasi pencegahan Covid-19 di Terminal Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok, Jawa Barat pada hari Senin, (16/3).
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Tim medis dan paramedis Rumah Sakit Bhayangkara Brimob, mengadakan promosi kesehatan dan sosialisasi pencegahan Covid-19 di Terminal Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok, Jawa Barat pada hari Senin, (16/3). 


Tim Rumah Sakit Bhayangkara Brimob memberi edukasi kesehatan kepada masyarakat awam, khususnya kepada  pengunjung terminal, di tempat tunggu terminal maupun ke dalam bus-bus yang akan berangkat ke luar kota. Tim tersebut terdiri dari 9 orang diantaranya dokter, perawat, dan bidan. Sosialisasi dilakukan dengan alat bantu standing banner dan media papan balik (flipchart).

Semakin banyaknya masyarakat yang terjangkit virus Corona ini, membuat kewaspadaan seluruh masyarakat awam mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) wajib ditingkatkan. Promosi kesehatan yang dilakukan oleh tim medis dan paramedis dari Rumah Sakit Bhayangkara Brimob termasuk praktik etika batuk, praktik 6 langkah cara mencuci tangan, dan cara penggunaan masker yang baik dan benar. Selain itu, dilakukan juga sosialisasi pengenalan gejala penyakit Coronavirus dan pencegahan yang dapat dilakukan, dengan perilaku hidup bersih dan sehat. 

Langkah untuk tetap waspada mencegah penyebaran virus Corona ini antara lain dengan proteksi untuk diri sendiri, proteksi untuk kerabat sekitar, dan proteksi untuk komunitas.

Menjaga diri dan keluarga dari virus Corona dilakukan dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), antara lain makan dengan gizi yang seimbang, rajin olahraga dan istirahat cukup, jaga kebersihan lingkungan, minum air mineral 8 gelas per hari, dan bila demam dan sesak napas segera ke fasilitas kesehatan.

Proteksi untuk diri sendiri dilakukan dengan cuci tangan secara teratur, tidak memegang wajah (mata, hidung, dan mulut) dengan tangan yang tidak bersih, jaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain yang bersin atau batuk, dan membatasi berjabat tangan atau kontak fisik secara langsung dengan orang lain. 

Untuk etika batuk, dapat menutup hidung dan mulut menggunakan lengan atas bagian dalam atau menggunakan tisu, yang langsung dibuang ke tempat sampah. 

Tim medis dan paramedis mengimbau warga agar tidak panik, namun tetap waspada. Selain itu, sosialisasi PHBS juga dihimbau untuk diberikan kepada para kerabat terdekat agar seluruh marsyakarat dapat teredukasi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler