Legislator: Penanganan Corona Butuh Sinergi Semua Elemen

Legislator mengatakan penangana corona butuh sinergi semua elemen masyarakat.

Istimewa
Anggota Komisi IX Nur Nadlifah
Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR Nur Nadlifah mengatakan, pencegahan penularan wabah virus corona atau Covid-19 di Indonesia membutuhkan kerja ekstra keras dan sinergi dari seluruh lapisan masyarakat. Sebab, jumlah pasien positif corona terus mengalami peningkatan.

Baca Juga


"Keputusan Presiden Jokowi tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona sangatlah tepat, karena penyebaran virus ini cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Bukan cuma menimbulkan korban jiwa tapi kerugian materiel yang lebih besar, yang berimplikasi pada aspek sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya, Selasa (17/03).

Untuk itu, Nadlifah mengatakan butuh langkah cepat, tepat dan terpadu dengan mensinergikan antarkementerian, lembaga serta pemerintah daerah untuk mengantisipasi perkembangan eskalasi penyebaran covid-19. Sinergi dan gotong royong semua elemen itu untuk meningkatkan kesiapan dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons penularan covid-19.  

Politikus PKB itu juga menyarankan masyarakat untuk tidak panik, tetap tenang, dan menjaga ketertiban sosial, agar terhindar dari wabah covid-19. "Kita berdoa dan berharap semoga segera ditemukan vaksin atau antivirus dan obat penyembuhan dari covid-19," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah mengumumkan ada tambahan sebanyak 38 pasien positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Sehingga per Selasa (17/3) ini, total kasus orang yang terinfeksi virus korona sebanyak 172 orang. 

Angka melonjak cukup tinggi, dari jumlah terakhir pada Senin (16/3) kemarin sebanyak 134 kasus positif virus corona. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menjelaskan bahwa tambahan kasus positif berasal dari pemeriksaan oleh Litbang Kemenkes sebanyak 32 kasus dan pemeriksaan oleh laboratorium penyakit menular Universitas Airlangga, Surabaya sebanyak 6 kasus.

"Sehingga total 172 kasus di mana kasus meninggal tetap 5 orang," jelas Yuri dalam keterangan pers, Selasa (17/3).

Yuri menyebutkan, penambahan pasien positif Covid-19 terbanyak berasal dari DKI Jakarta, kemudian diikuti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau. Yuri menjelaskan, seluruh kasus baru rata-rata memiliki gejala ringan hingga sedang.

"Dari 172 kasus terbanyak di DKI, kami maklumi bahwa pintu gerbang di DKI cukup besar, dan mobilitas penduduk sangat tinggi dan kemungkinan terjadinya kontak dari kasus positif cukup besar. Ini bentuk tracing yang dilakukan jajaran Dinkes DKI," katanya.

Sementara untuk pasien yang dinyatakan sembuh, per hari ini berjumlah 9 orang dan telah diberi izin pulang dengan syarat melakukan pengurungan diri di rumah. Pemerintah, ujar Yuri, juga menyiagakan rumah 109 rumah sakit milik TNI, 53 rumah sakit milik Polri, dan 65 rumah sakit milik BUMN untuk melakukan perawatan bagi penderita Covid-19.

Beberapa rumah sakit swasta juga dilibatkan untuk ikut melayani pemeriksaan dini dan perawatan, termasuk RS Pertamina Jaya yang mendedikasikan seluruh tempat tidurnya bagi pasien Covid-19. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler