Tinjau Pasar, Emil Pastikan Komoditas Masih Stabil

Hanya gula pasir kristal yang harganya masih tinggi.

Istimewa
Gubernur Jabar Ridwan Kamil, memantau harga ke Pasar Sederhana Kota Bandung, untuk memastikan pasokan bahan pokok aman selama libur sekolah karena corona, Rabu (18/3).
Rep: Arie Lukihardianti Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau harga kebutuhan pokok masyarakat di Pasar Sederhana, Kota Bandung, Rabu (18/3). Menurutnya, dari hasil pantauan, harga sejumlah komoditas masih stabil. Hanya gula pasir kristal yang harganya masih tinggi.


"Jadi hari ini mengecek harga pasar. Secara umum masih terkendali kecuali guka pasir yang biasanya Rp 12.500 sekarang Rp 17.000," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Menurut Emil, meski harganya naik, tapi stok gula pasir masih tersedia setelah sempat menipis imbas penutupan keran impor dari China menyusul merebaknya wabah virus corona. "Tapi barangnya ada. Karena kemarin impornya sudah lancar," katanya.

 

Oleh karena itu, Emil mengimbau, masyarakat agar tak panik dalam berbelanja. Emil memastikan stok kebutuhan masyarakat baik di pasar moderen maupun tradisional bisa terpenuhi dengan harga terkendali. 

Jadi, kata dia, kepada warga Jabar jangan panic buying dalam situasi wabah corona ini. Sebaiknya, normal saja. Pemprov Jabar,  sudah punya sistem untuk memastikan suplai barang sembako itu lancar dan aman juga dengan ketersediaan barang di bulog. 

"Mudah-mudahan ini bisa dipahami belanjalah sewajarnya, secukupnya sehingga tidak ada suply demand yang terganggu," katanya. 

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian M Arifin Soedjayana mengatakan, masih tingginya harga gula pasir kristal disebabkan masih terbatasnya stok saat ini. "Ini dikarenakan distributornya atau imortir belum ada suplai baru. Mudah-mudahan dengan adanya izin impor gula kristal pada Minggu ketiga Maret ini harga bisa normal diharga Rp 12.500 - Rp 13.000," paparnya. 

Arifin akan memantau 10 titik pasar di Jabar untuk mendapat data akurat terkait pergerakan harga pasar. Hal serupa juga turut dilakukan di pasar moderen. 

"Kami juga tambah pemantauan jadi di 10 titik kita lakukan untuk lebih mencari data lebih akurat. Kemudian akan turun ke gudang pasar modern kita akan lakukan supaya kita tenang lah yah kalau melihat posisi di gudang moderen," katanya.

Selain itu, untuk mencegah potensi penyebaran virus corona, ia telah meminta bupati dan wali kota di Jabar untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan di pasar tradisional dan moderen. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler