UGM Lakukan Skrining Corona kepada Warga Kampus
Civitas UGM bisa mengisi formulir skrinning di aplikasi Simaster.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) mendorong seluruh civitas akademika untuk melakukan skrinning mandiri. UGM mendorong mulai mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan UGM.
Imbauan ini dilakukan dengan meminta civitas UGM mengisi formulir skrining mandiri lewat sistem informasi terintergasi (Simaster) atau aplikasi Simaster mobile. Data yang formulir cuma digunakan Tim Satgas Covid-19 untuk kepentingan mitigasi.
"Skrining dilakukan untuk melihat siapa yang berisiko atau mungkin perlu melakukan tes, sehingga bisa memfasilitasi," kata Riris Andono Ahmad dari Tim Covid-19 UGM, Jumat (20/3).
Doni menerangkan, skrinning bertujuan untuk penilaian risiko guna pemetaan situasi dan tindak lanjut untuk perlindungan dan keselamatan. Skrinning ini dilakukan sebagai antisipasi, dan membantu kebutuhan layanan kesehatan UGM.
Ia menyebutkan, UGM telah menyediakan beragam materi tentang Covid-19, cara penularan, gejala, pencegahan sampai sosial distancing dan isolasi mandiri. Dilakukan pula promosi kesehatan soal perilaku hidup bersih.
"Kita banyak produksi materi komunikasi untuk memberikan pemahaman dan meluruskan kesimpangsiuran informasi," ujar Doni.
Ia menekankan, langkah sosialisasi untuk mencegah penyebaran Covid-19 kepada seluruh civitas UGM akan terus dilakukan. Civitas UGM diimbau tetap tenang dan tidak panik, meminimalkan kegiatan luar rumah, serta hindari kerumunan.
"UGM memastikan untuk menurunkan berbagai kegiatan untuk mengcegah penularan seperti membatasi mobilitas ke dalam dan luar negeri, perjalanan ke Jakarta, melakukan kuliah online, dan bekerja dari rumah," kata Doni.
Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) ini menambahkan, sejumlah cara telah dilakukan untuk mengendalikan persebaran virus Corona di lingkungan kampus. Khususnya, setelah penetapan status awas.
"UGM juga melaksanakan penyemprotan disenfektan di lingkungan kampus," ujar Doni.