Awas, Ada Virus yang Bersarang di Barang di Dalam Tas
Kebersihan tangan dan isi tas harus dijaga agar virus dan bakteri tak bersarang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak barang bawaan sehari-hari yang berjubel di dalam tas. Jika tak rajin membersihkannya, bukan mustahil virus dan bakteri bersarang di sana.
Praktisi kesehatan lingkungan, Lisa Ackerley, yang juga dikenal sebagai The Hygiene Doctor mengatakan, bakeri dan virus--termasuk virus corona tipe baru penyebab Covid-19, juga bisa berpindah melalui tangan yang menyentuh permukaan tercemar. Tangan yang kotor itu bisa jadi menyentuh tas dan segala isinya.
“Virus dapat menular dalam jumlah rendah dan virus corona dapat bertahan di permukaan hingga 72 jam,” kata Lisa.
Sambil membuka tasnya, Lisa menjelaskan barang apa saja di dalam tas yang berisiko paling tinggi terhadap kesehatan. Berikut penjelasan Lisa, seperti dilansir The Sun:
1. Dompet - bersihkan secara teratur
Dompet sering digunakan saat bepergian. Dompet kerap disentuh saat berada di depan kasir atau meja kerja.
Uang dan kartu ATM juga bersentuhan dengan mesin ATM akan terkontaminasi dengan bekas sentuhan tangan orang lain. Bersihkan dompet secara teratur dan bersihkan tangan sesudah menyentuhnya.
2. Lipbalm - bersihkan tangan
Jika tangan tidak bersih ketika mengaplikasikan lipbalm dengan jari, maka virus bisa masuk langsung ke mulut. Tak mau itu terjadi? Lisa sarankan, cuci tangan sebelum memakai lipbalm oles.
3. Kudapan - simpan di dalam kotak
Jika membawa makanan di tas, jangan lupa memasukkannya ke dalam kotak tertutup untuk mencegah kuman. Di luar negeri, orang sering kali orang mengambil apel langsung dari tas dengan tangan mereka yang mungkin belum dicuci lalu langsung memasukkannya ke mulut.
4. Buku - jangan menjilat halaman dengan jari
Buku kurang berisiko dalam menyimpan virus dan bakteri dibandingkan barang lain karena biasanya jarang diambil dalam sehari. Pastikan tangan bersih dan jangan jilat jari ketika hendak membalik halaman.
5. Headphone - simpan di dalam case
Headphone dapat membawa bakteri, tetapi orang cenderung tidak menyentuhnya terlalu banyak dan tidak terus-menerus menyentuhnya sepanjang hari. Paling penting adalah mengeluarkannya dengan tangan bersih.