Perbankan Pastikan Ketersediaan Uang Tunai
BI menyediakan stok uang tunai untuk sekitar enam bulan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk memastikan ketersediaan uang tunai bagi masyarakat akan mencukupi di tengah tekanan ekonomi sebagai dampak dari wabah virus corona (Covid-19). Khususnya menjelang bulan puasa dan Lebaran, dua momentum yang kerap mengalami peningkatan permintaan terhadap uang kertas.
Direktur Consumer Banking Bank CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, kegiatan libur Lebaran dan hari besar menjadi hal rutin yang selalu dipersiapkan. Baik melalui kantor cabang maupun seluruh mesin ATM yang tersebar di selruuh dunia. "Dan sudah kami persiapkan juga untuk tahun ini," kata Lani kepada Republika melalui surat elektronik, Senin (30/3).
Tapi, diperkirakan, kebutuhan uang tunai di masa Ramadhan dan Lebaran nanti tidak akan setinggi biasanya. Sebab, menurut Lani, masyarakat sudah lebih familier dengan penggunaan nontunai dari waktu ke waktu yang bisa difasilitasi CIMB Niaga melalui layanan Go Mobile dan CIMB Clicks.
Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rully Setiawan memprediksi tren serupa. Tapi, tren tersebut lebih dikarenakan adanya imbauan dari pemerintah kepada masyarakat untuk tidak melakukan mudik.
Warga diminta melakukan lebih banyak kegiatan di rumah masing-masing. "(Dampaknya) Kebutuhan uang tunai akan menurun," kata Rully.
Hanya saja, Rully belum bisa memprediksi seberapa penurunan tersebut. Sebab, situasi saat ini menjadi hal baru yang pertama kali dialami Bank Mandiri. Tapi, ia memastikan, pihaknya berupaya memfasilitasi kebutuhan masyarakat, termasuk terkait uang keratas.
Jaminan serupa juga disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Ia memastikan ketersediaan uang tunai yang beredar baik di pusat maupun daerah bisa mencukupi kebutuhan masyarakat.
Sejak penetapan masa darurat Covid-19 atau pada awal Maret, BI telah menambah pasokan uang di ATM dengan uang baru. "Kami sudah siapkan front loading, kami gantikan uang dengan yang cetakan baru, masyarakat tidak perlu khawatir ketersediaan dan higienitasnya," kata Perry dalam teleconference dengan media, Kamis (26/3).
Uang yang diedarkan telah melewati penanganan kehigienisan dan melewati masa karantina sehingga terbebas dari virus. BI menyediakan stok uang tunai untuk sekitar enam bulan kebutuhan uang beredar, atau senilai Rp 450 triliun.