Prancis Pindahkan Pasien Covid-19 ke Daerah Kurang Padat

Perawatan bagi 38 pasien Covid-19 dipindahkan ke daerah yang lebih longgar

Angelo Carconi/EPA
Perawatan bagi 38 pasien Covid-19 dipindahkan ke daerah yang lebih longgar. Ilustrasi.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Sebanyak 38 pasien virus corona yang sakit kritis akan ditransfer dengan kereta api berkecepatan tinggi dari daerah Paris ke daerah yang tak terlalu kewalahan hadapi Covid-19 pada Rabu (1/4). Langkah ini diambil untuk mengurangi tekanan pada kapasitas perawatan intensif ibu kota.

Prancis mencatat jumlah kematian harian Covid-19 terburuk pada Senin dengan mengklaim korban jiwa di atas tiga ribu untuk pertama kalinya. Negara itu kini tengah berjuang untuk membebaskan ruang di unit perawatan intensif.

Hal ini telah menjadi hal yang kritis di Paris, di mana jumlah tempat tidur di unit perawatan intensif sekarang berada pada tingkat yang sama dengan jumlah pasien. "Apa yang direncanakan dari kawasan Paris oleh TGV (kereta api) adalah (untuk mengangkut) 38 orang sakit," kata Bruno Riou yang mengepalai tim krisis rumah sakit Paris, Selasa (31/3).

Prancis telah memindahkan pasien dari timur negara itu, tempat wabah virus telah melanda rumah sakit, ke daerah lain dan negara-negara tetangga. Tentara telah dirancang untuk membantu, sementara 36 pasien dipindahkan ke Prancis barat dari timur dengan kereta TGV yang dilengkapi secara medis pada Ahad. Media lokal melaporkan bahwa pasien dari Paris akan dipindahkan ke Brittany di barat laut negara itu.

"Kami memiliki 200 pasien dalam perawatan intensif pada pertengahan Maret, 1.000 pada 24 Maret, dan hingga hari ini sekitar 1.900. Itu menunjukkan peningkatan sangat besar dalam waktu yang sangat singkat yang membuat semuanya sangat sulit," kata Antoine Vieillard-Baron, kepala Unit Perawatan Intensif bedah dan medis (ICU) di University Hospital Ambroise Pare.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler