WHO Perkirakan Pandemi Corona Tembus 1 Juta Kasus
WHO sebut banyak negara berkembang tak mampu mendukung masyarakatnya ketika lockdown.
REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa pandemi virus corona Covid-19 belum akan mereda. "Dalam beberapa hari mendatang, kita akan mencapai 1 juta kasus yang dikonfirmasi dan 50 ribu kematian di seluruh dunia," ungkap Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, Swiss, Rabu (1/4).
WHO pun menyuarakan keprihatinan mendalam atas cepatnya peningkatan jumlah kasus infeksi dan korban meninggal akibat virus corona baru Covid-19 di seluruh dunia. Mereka memperkirakan hal itu masih akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang.
"Dalam lima pekan terakhir, telah terjadi pertumbuhan yang nyaris eksponensial dalam jumlah kasus baru dan jumlah kematian meningkat lebih dari dua kali lipat dalam sepekan terakhir," kata dia.
Menurut Ghebreyesus, masih banyak negara berkembang yang tak mampu mendukung masyarakatnya selama menerapkan karantina wilayah atau lockdown. Padahal, lockdown merupakan cara yang cukup efektif menekan penyebaran Covid-19.
"Itulah sebabnya kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memiliki pengurangan utang guna mendukung negara-negara tersebut. Kami mengusulkan proses yang dipercepat guna mendukung negara-negara terkait sehingga ekonomi mereka tidak masuk ke dalam krisis," kata Ghebreyesus.
Berdasarkan data yang dihimpun John Hopkins University and Medicine (Coronavirus Resource Center), saat ini terdapat 926.095 kasus Covid-19 di seluruh dunia. Jumlah kematian telah mencapai 46.252 jiwa.
Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak, yakni 209.071. Kemudian, Italia menyusul dengan 110.574 kasus, Spanyol sebanyak 102.179 kasus, dan Cina 82.361 kasus.