Tiba-tiba Batuk atau Sakit Tenggorokan, Haruskah Takut?

Gejala kena virus bisa macam-macam mulai dari batuk hingga flu.

CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Red:

Belakangan ini kalau kita bangun pagi dan merasa tenggorokan sakit atau batuk, kita spontan berpikir apakah ini gejala COVID-19, atau hanya flu dan pilek biasa?

Perasaan ini dapat dimengerti di saat pandemi global virus corona sedang menyita sebagian besar waktu kita, setidaknya tiga bulan terakhir ini.

Apalagi, banyak data juga mencatat kesamaan gejala umum antara penyakit COVID-19 dengan pilek dan flu.

Yang harus diperhatikan penyakit flu dan pilek ini juga banyak terjadi di saat perubahan musim, seperti yang sekarang akan dilalui oleh warga Australia.

"Perubahan musim menyebabkan banyak orang terserang pilek dan infeksi saluran pernapasan lainnya sebelum musim flu di musim dingin," kata spesialis THT dari kota Perth, Peter Friedland.

Artinya, di masa pancaroba kemungkinan Anda menderita flu biasa lebih tinggi daripada kemungkinan Anda menderita COVID-19.

Tetapi jika Anda masih khawatir tentang gejala yang Anda alami, inilah perbedaannya.

Apa saja gejala virus corona?

Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui gejala virus corona adalah dengan menggunakan 'The healthdirect Coronavirus (COVID-19) Symptom Checker'.

Gejala umum COVID-19 adalah demam, suhu lebih dari 38 derajat Celsius dan batuk.

Beberapa orang juga melaporkan sakit tenggorokan, sesak napas, kelelahan, badan terasa nyeri dan sakit, sakit kepala, dan hidung beringus atau tersumbat.

Gejalanya beragam, mulai dari yang ringan hingga radang paru-paru.

Beberapa orang memiliki gejala yang relatif sedikit, itupun jika ada, atau bahkan sama sekali tidak menunjukkan gejala apapun saat pertama kali tertular virus.

Kehilangan indra penciuman Anda secara tiba-tiba bisa menjadi gejala COVID-19. Tapi ini juga bisa dialami saat Anda sedang pilek berat atau mengalami alergi yang parah.

Itu hanyalah satu dari sekian banyak hal yang membingungkan dari virus corona, karena gejalanya sangat menyerupai jenis penyakit yang lain.

 

Apa bedanya COVID-19 dengan flu?

Seperti yang ditunjukkan oleh infografis di atas, meskipun COVID-19 dan influenza sama-sama dapat menyebabkan gangguan atau penyakit pernapasan, ada perbedaan utamanya.

Menurut situs web healthdirect, mereka yang terserang influenza sering kali merasa nyeri otot dan sakit kepala, sementara gejala-gejala ini tidak umum ditemukan pada COVID-19.

Perbedaan lain antara kedua penyakit adalah jenis orang yang terjangkit. Sejauh ini, COVID-19 yang parah lebih banyak menyerang kelompok usia yang lebih tua dan orang-orang dengan penyakit kronis.

 

Hingga saat ini, orang dewasa dan anak-anak yang sehat, yang biasanya bisa sangat sakit karena flu biasa, belum pernah terkena dampak signifikan COVID-19.

Para dokter kandungan dan ginekologi mengatakan ibu hamil tampaknya tidak lebih berisiko terhadap virus corona baru sejauh ini.

Otoritas kesehatan juga telah memperingatkan supaya orang dewasa yang lebih muda tidak jumawa dengan risiko mereka yang lebih rendah terkena virus corona, karena bukannya tidak mungkin mereka juga bisa terkena virus dengan gejala yang parah.

Apakah saya perlu dites untuk COVID-19?

Kriteria pengujian dapat bervariasi di antara berbagai negara, jadi sebaiknya periksa situs web departemen kesehatan negara masing-masing untuk mendapatkan informasi terbaru.

Tetapi jika Anda bermukim di Australia, menurut Departemen Kesehatan Federal, saat ini Anda dinyatakan memenuhi syarat mengikuti tes COVID-19 jika:

  • Anda kembali dari luar negeri dalam 14 hari terakhir dan Anda menderita penyakit pernapasan dengan atau tanpa demam
  • Anda pernah berinteraksi dengan orang yang terjangkit COVID-19 dalam 14 hari terakhir dan Anda mengalami penyakit pernapasan, dengan atau tanpa demam
  • Anda menderita pneumonia yang parah yang didapat dari masyarakat tanpa penyebab yang jelas
  • Anda adalah petugas kesehatan yang bekerja langsung dengan pasien dan Anda menderita penyakit pernapasan dan demam

Berita ini diambil dari artikel ABC berbahasa Inggris yang bisa dibaca di sini

Lihat Artikel Asli
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Berita Terpopuler