Polisi Segera Rampungkan Penganiayaan Kepala Kampung
Kepala kampung dianiaya usai menyosialisasikan bahaya Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN -- Kepala Kampung Koto Rawang, Nagari Lakitan Timur, Baktiar Buyung, dianiaya usai menyosialisasikan bahaya virus corona jenis baru atau Covid-19. Saat ini, Kepolisian Sektor Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, sedang merampungkan dugaan kasus penganiayaan itu.
"Laporannya sudah masuk kemarin sore, Jumat (3/4), dan hari ini kami mengagendakan pemeriksaan terhadap korban," kata Kepala Kepolisian Sektor Lengayang, Iptu Beni Hari Muryanto di Lengayang, Sabtu (4/4).
Hanya saja, lanjutnya karena kondisi korban belum stabil hingga siang ini ia belum memenuhi panggilan polisi. "Kami sudah berkoordinasi dengan Wali Nagari Lakitan Timur, Amril dan merembukkan langkah yang ditempuh agar Baktiar Buyung bisa diperiksa hari ini," kata dia.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak agar masyarakat menuruti berbagai imbauan dan kebijakan pemerintah dalam upaya meminimalkan paparan COVID-19. Wali Nagari Lakitan Timur, Amril, menyebutkan penganiayaan terhadap kepala kampung di nagarinya itu bermula ketika yang bersangkutan menyosialisasikan bahaya Covid-19 ke salah satu warung di kampung setempat.
Di warung itu, ia melihat sekelompok remaja tengah bermain 'batu domino' sambil merokok. Dia pun menegur serta mengarahkan agar mereka pulang dan tidak lagi mengulanginya lagi.
Berikutnya, ia melanjutkan sosialisasi ke warung lainnya. Tidak berapa lama di lokasi, istri dari pemilik warung pertama mendatanginya sambil meluapkan kekecewaan pada yang bersangkutan.
Setelah merasa puas, dia pun pergi sembari mengaku akan melaporkan perbuatan Baktiar kepada paman para remaja yang dibubarkannya sebelumnya. Baktiar pun melanjutkan sosialisasi ke sejumlah warung, dan rumah warga hingga menjelang sore.
Sesampai di kediamannya, pria berinisial E (55) datang dan meminta Baktiar segera ke warung tempat ia membubarkan para remaja. Setibanya di warung yang dimaksud, E langsung menganiaya Baktiar yang dinilai telah berbuat tidak patut pada keponakannya.
"Akibat penganiayaan Baktiar Buyung mengalami luka lebam di bagian mata dan jempol tangannya terkilir," kata dia.