Lawan Covid-19, Muslim Iran Sulap Masjid Jadi Pabrik Masker

Masjid di Teheran Iran dimanfaatkan menjadi pabrik masker.

Dailymail.
Masjid di Teheran Iran disulap jadi pabrik masker dan APD Covid-19.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Sebuah masjid di Teheran melakukan alih fungsi menjadi sebuah pabrik. Sukarelawan wanita yang biasanya mendatangi medan perang lama Iran-Irak telah bergabung dalam perang melawan Covid-19. 

Baca Juga


Berbaris seperti pekerja pabrik, sekitar 15 wanita mengambil posisi di depan meja mesin jahit untuk menghasilkan masker wajah. Namun, alih-alih mengenakan baju terusan, mereka mengenakan baju gamis hitam. Mereka adalah anggota Basij, sukarelawan milisi yang setia pada pendirian Islam Iran. 

Sebagai tanda dukungan terhadap Iran, salah satu negara yang paling parah dilanda pandemi Covid-19, hampir semua wanita ini mengenakan masker. "Kelompok kami biasanya pergi ke medan perang Iran-Irak setiap tahun untuk melayani pengunjung," ujar salah seorang sukarelawan pembuat masker, Fatemeh Saidi, dikutip Daily Mail, Selasa (7/4).  

Kelompok yang terdiri atas sekitar 40 wanita ini melakukan perjalanan setiap tahunnya ke medan perang pada 1980-1988. Lokasi ini kerap dikunjungi kaum muda selama liburan Tahun Baru Persia sebagai bagian dari pendidikan mereka.

"Tahun ini, karena penyebaran Covid-19, perjalanan antarkota dilarang dan kami tidak dapat pergi ke sana. Jadi, kami datang ke sini untuk melayani rekan-rekan kami. Kami sudah mengerjakan ini selama lebih dari sebulan," katanya menambahkan. 

Mereka menganggap apa yang dilakukan saat ini sebagai tugas dan bagian dari upaya nasional untuk memerangi pandemi Covid-19. Di Iran, pandemi global ini telah merenggut lebih dari 3.700 nyawa. 

"Situasi kita dua kali lebih sulit karena kita menghadapi sanksi dan virus corona," kata Presiden Hassan Rouhani, Senin (6/4) lalu. Dia mengatakan, hal tersebut merujuk pada langkah-langkah hukuman yang telah diterapkan kembali oleh Amerika Serikat terhadap Iran sejak menarik diri dari perjanjian nuklir pada 2018.

Media nasional dan asing diundang ke masjid Imamzadeh-Masum, yang terletak di distrik barat daya ibu kota Iran. Masjid ini menjadi tempat para wanita itu bekerja.  

Saat proses menjahit, sebuah tim bertugas memotong dan menyortir masker, yang ditempatkan dalam ember. Wanita lain melipat dan mengatur lembaran materi cetak saat diproduksi.  

Di ruangan lain di tempat ibadah itu, lelaki yang duduk di atas sajadah membuat sarung tangan plastik dengan alat penyegelan panas yang belum sempurna. "Kami mendistribusikan produk-produk ini ke rumah sakit dan daerah yang kekurangan di Teheran dan beberapa kota lain," kata Saidi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler