Semprot Disinfektan, Pemkot Sukabumi Gunakan Drone
Lokasi penyemprotan di Pasar Pelita dan kawasa Karamat Kecamatan Gunungpuyuh.
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Dua lokasi di Kota Sukabumi dijadikan lokasi penyemprotan disinfektan di udara melalui media drone. Upaya ini dinilai efekftif dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Kolaborasi dilakukan dengan menggandeng komunitas drone untuk melakukan penyemprotan disinfektan melalui udara," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi kepada wartawan. Penyemprotan ditujukan ke sejumlah titik yang menjadi tempat keramaian dan pantauan pemerintah yakni Pasar Pelita dan kawasa Karamat Kecamatan Gunungpuyuh.
Kegiatan tersebut langsung dipantau Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Wakapolres Sukabumi Kota Kompol Sulaeman, dan Dandim 0607 Kota Sukabumj Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo. Sementara dari komunitas drone yang terlibat antara lain Federasi Drone Indonesia (FDI) dan komunitas drone Sukabumi dan Jakarta.
Penyebaran Covid-19 sudah jadi pandemi bukan hanya kota dan negara tapi seluruh dunia,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Sehingga penangananya perlu kolaborasi unsur pentahelik karena tidak mungkin aparat pemerintah menyelesaikan sendiri.
Karena itu pemkot menghubungi komunitas drone untuk bisa membantu penyemprotan disinfektan di udara. Sehingga mengefektifkan dan memaksimalkan penyemprotan disinfektan di tengah masyarakat.
Pada Rabu ini bersama komunitas menggelar penyemprotan disinfektan. ''Tidak semua kota kabupaten mendapatkan kesempatan ini dan kami mengucapkan terimakasih,'' kata Fahmi.
Dua titik yang jadi target penyemprotan yakni kawasan transaksi penjualan dan pembelian sehingga khawatir pasar jadi locus penyebaran. Ke depan akan maksimal dan akan sangat efektif semprot disinfektan lewat udara menggunakan drone.
Perwakilan dari Federasi Drone Indonesia Budi Wicaksono mengatakan, komunitas drone dan pemerintah berkolaborasi memutus mata rantai dalam penyebaran Covid-19. '' Kami menjalin hubungan yang baik dengan pemkot dan kini berkolaborasi,'' kata dia.n riga nurul iman