Tingkat Kesembuhan Pasien Positif Corona Jatim Tertinggi
Tingkat Kesembuhan Pasien Positif Corona Jatim Tertinggi di Jawa
jatimnow.com - Angka kesembuhan pasien positif Virus Corona (Covid-19) di Jatim terus meningkat signifikan. Rasio pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh mencapai 25,56 persen.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, hingga hari ini, Kamis (9/4/2020), pasien positif Covid-19 yang dinyatakan negatif atau sembuh adalah 57 orang. Pasien dinyatakan sembuh apabila telah mendapatkan hasil negatif Covid-19 melalui dua kali tes.
"Alhamdulillah setiap hari jumlah pasien yang dinyatakan sembuh selalu bertambah. Kemarin (Rabu) nambah empat orang, hari ini nambah lagi 11 orang. Sehingga sampai saat ini sudah ada 57 orang yang sembuh," ungkap Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.
Menurut Gubernur Khofiah, meningkatnya jumlah pasien sembuh di Jatim itu salah satunya dipicu harapan untuk sembuh pasien semakin meningkat. Meskipun tetap ada angka kematian, tetapi pergerakan yang signifikan dari kumulatif angka sembuh memberikan optimisme bagi Jatim maupun Indonesia.
"Di Pulau Jawa, rasio sembuh paling tinggi secara prosentatif adalah Provinsi Jawa Timur," ujar Gubernur Khofifah.
Meski tingkat kesembuhan di Jatim tinggi, Gubernur Khofifah tetap meminta masyarakat disiplin dan mematuhi physical distancing dan meningkatkan kewaspadaan dengan memaksimalkan langkah pencegahan.
Masyarakat juga diajak tetap mengonsumsi makanan sehat bergizi, berolahraga serta tidak keluar rumah kecuali urgen. Masyarakat juga diminta tetap mematuhi pola hidup bersih dan sehat dan rutin cuci tangan menggunakan sabun di air mengalir.
"Tetap jangan anggap sepele penyebaran Covid-19 ini. Maka itu mari kita lebih meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah penyebaran Covid-19," pintanya.
Hingga pukul 17.00 Wib, Kamis (9/4/2020), total pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim 223 orang dengan jumlah pasien yang masih dirawat sebanyak 149 orang. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 13.006 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 1.260 orang dan pasien yang meninggal di angkat 17 orang.