Kegiatan Ramadhan di Masjid Al-Akbar akan Digelar Daring
Masjid Al-Akbar tetap menggelar kegiatan namun secara daring.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Masjid Al-Akbar Surabaya, setiap memasuki Ramadhan, biasanya dipadati kegiatan, seperti pengajian, tausiyah, talkshow, dan sebagainya.
Tahun ini pun, kegiatan-kegiatan serupa akan tetap digelar. Hanya saja, kegiatan yang biasanya dilakukan secara tatap muka, tahun ini digelar secara daring.
Dengan demikian, kata staf Humas DKM Masjid Al Akbar Surabaya, Helmy M Noor, bisa menghindari kerumunan, dalam upaya mengurangi penyebaran Covid-19. Tetapi esensi Ramadhan tetap terasa.
"Jadi tahun ini, kalau biasanya Ramadhan banyak pengajian maka Ramadhan tahun ini Al Akbar bikin serba online. Terangkum dalam sebuah acara bernama Ngabuburit Ramadhan Online," ujar Helmi dikonfirmasi Selasa (14/4).
Helmi melanjutkan, semua kegiatan yang digelar terangkum mulai pukul 15.30 WIB, hingga pukul 18.00 WIB.
Adapun agendanya tetap beragam. Pertama adalah One Hour One Khatam, yakni mengkhatamkan pembacaan Alquran dalam satu jam. Nantinya, ada 30 orang dalam satu komunitas yang tetap tingha di rumah masing-masing, untuk bersama-sama membaca Alquran.
"Jadi yang ada di Al-Akbar hanya imamnya komunitas. Mereka akan memandu khataman Alquran dari Masjid Al-Akbar. Yang 29 orang itu akan mengikuti sama-sama membaca, masing-masing satu juz selama satu jam, kemudian khatam," ujar Helmi.
Untuk menghubungkan anggota komunikasi dengan imam di Masjid Al-Akbar, kata dia, kegiatan tersebut akan live melalui media sosial youtube milik Masjid Al-Akbar.
Helmi meyakini, kegiatan yang digelar tidak akan menemui kendala. Karena khataman AlQuran berbasis grup itu diakuinya sudah berjalan lama.
"Sekarang kita fasilitasi jadi ada 30 komunitas yang akan dibagi selama 30 hari dalam satu bulan," ujar Helmi.
Kemudian kegiatan selanjutnya, lanjut Helmi, ada kompetisi shalawat Tibbil Qulub dan Li Khomsatun. Shalawat dan doa tersebut merupakan permohonan terhindar dari segala macam penyakit dan tolak wabah.
"Jadi masyarakat misal satu keluarga kemudian baca shalawat Tibbil Qulub, kemudian baca shalawat Li Khomsatun. Kemudian di kirim ke Al-Akbar nanti ditayangkan," ujar Helmi.
Acara selanjutnya adalah tausiyah jelang buka puasa. Nantinya, kata Helmi, akan ada kajian di studio Masjid Al-Akbar yang juga dilakukan live streaming. Masyarakat juga bisa dialog secara online melalui aplikasi zoom.
"Tiga-tiganya ini kan yang biasa dilakukan sepanjang tahun. Ada tadarus, budaya, majelis ilmu, biasanya off air kemudian ramai, sekarang ramainya di online dan media sosial. Itu rangkaian yang matang, menggabungkan antara khataman biasanya sebulan sekali sekarang satu jam bisa khatam," ujar Helmi.
Terkait bazar yang biasa diselenggarakan sepanjang ramadhan, Helmi menegaskan tahun ini Masjid Al-Akbar tidak menggelarnya.
Karena ketika ada bazar, sudah pasti menimbulkan kerumunan. Sementara kerumunan tersebut sangat rentan menjadi pusat penyebaran Covid-19.