Dosen UM Diduga Kena Corona Saat Pembekalan Petugas Haji
Dosen itu mengikuti pembekalan calon petugas haji di Asrama Haji Sukolilo.
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Satu dosen Universitas Negeri Malang (UM) positif terjangkit virus Corona atau Covid-19 diduga usai mengikuti pembekalan terintegrasi calon petugas haji di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.
Koordinator Satgas Kewaspadaan COVID-19 UM, Markus Diantoro menyatakan, pihak universitas membenarkan bahwa satu dosen itu terjangkit virus Corona. Pasien merupakan warga Kabupaten Malang, Jawa Timur.
"Satgas Kewaspadaan Covid-19 UM mendapatkan informasi bahwa dosen tersebut kemungkinan besar tertular saat mengikuti pembekalan terintegrasi calon petugas haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya," kata Markus, di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.
Dosen tersebut, mengikuti pembekalan terintegrasi calon petugas haji di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, pada 9-18 Maret 2020. Saat ini, kondisi pasien tersebut dalam kondisi baik dan dalam pemantauan tim medis.
Markus menambahkan, Satgas Kewaspadaan Covid-19 UM, telah melakukan pelacakan atau tracing terkait riwayat kontak erat, termasuk yang berada di lingkungan Universitas Negeri Malang.
Menurut Markus, pihaknya juga telah menghubungi orang-orang yang terindikasi melakukan kontak dengan dosen yang merupakan salah satu dari 11 pasien positif COVID-19 di wilayah Kabupaten Malang itu. "Kami juga telah melakukan pelacakan riwayat kontak dosen tersebut," kata Markus.
Pihak Universitas Negeri Malang, juga mengoptimalkan Satgas Kewaspadaan COVID-19 untuk melakukan upaya pencegahan, deteksi dini, dan pengendalian pandemi COVID-19 di lingkungan kampus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Arbani Mukti Wibowo membenarkan bahwa salah seorang dosen Universitas Negeri Malang itu, merupakan salah satu dari 11 pasien positif Covid-19 di wilayah Kabupaten Malang.
Arbani menjelaskan, saat ini kondisi pasien telah membaik, dan tidak lagi dirawat di rumah sakit. Pasien tersebut, menjalani karantina rumah, di safe house milik Pemerintah Kabupaten Malang. "Mulai kemarin sudah karantina rumah, dan kami tempatkan di safe house Kabupaten," kata Arbani.
Secara keseluruhan, di wilayah Kabupaten Malang ada sebanyak 11 orang yang dinyatakan positif Covid-19. Dari total tersebut, sebanyak empat orang sudah dinyatakan sembuh, satu orang meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan atau karantina.
Saat ini, ada empat orang pasien yang melakukan karantina secara mandiri, satu orang dirawat di rumah sakit rujukan, dan satu lainnya berada di safe house milik Pemerintah Kabupaten Malang.