IMF: 100 Negara Cari Dana Darurat Tangani Covid-19
IMF mengungkapkan, 100 negara anggotanya berpenghasilan rendah cari dana darurat.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan, 100 dari 189 negara anggota IMF yang separuhnya adalah negara berpenghasilan rendah mencari dana darurat. Hal itu dilakukan untuk menahan penyebaran virus Covid-19.
Kepala ekonom IMF, Gita Gopinath, mengatakan, dana darurat itu juga dibutuhkan untuk mengurangi dampak ekonomi akibat pandemik. Dana Moneter Internasional memandang total kapasitas keuangan 1 triliun dolar AS untuk pinjaman cukup substansial untuk membantu negara anggota dalam menangani pandemik.
Namun, sumber daya lebih lanjut diperlukan saat beban krisis mencapai puncaknya terhadap negara-negara berkembang. Ia mengapresiasi langkah kreditor internasional untuk menunda pembayaran utang terhadap negara-negara termiskin sampai akhir tahun sebagai "langkah yang sangat baik".
Namun, ia mengatakan, langkah-langkah pengurangan utang mungkin harus diperpanjang hingga 2021. Pasalnya, dampak pandemik terburuk belum dirasakan di banyak negara termiskin.
Sebelumnya, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva belum lama ini memperingatkan resesi yang lebih buruk daripada krisis keuangan global pada 2008. Georgieva menekankan bahwa menyelamatkan nyawa dan melindungi mata pencaharian harus berjalan seiring ketika virus corona menyapu seluruh dunia.
"Kita sekarang dalam resesi, jauh lebih buruk daripada krisis keuangan global," kata Georgieva pada Jumat dalam konferensi pers bersama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menurut WHO, lebih dari 1 juta kasus Covid-19 yang telah dikonfirmasi telah dilaporkan, termasuk lebih dari 50 ribu kematian. Untuk mengakomodasi lonjakan ini, IMF mengerahkan total kapasitas keuangan 1 triliun dolar AS.